Peresmian dan Kuliah Perdana Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta
by admin||
14 Januari 2015 ||
130.661 kali
SUDUT JOGJA PUSPADANTA---YOGYAKARTA :
Guna memberikan wadah kepada masyarakat terutama tamatan SMA/ SMK atau Paket C yang memiliki kepedulian,kemampuan, serta bakat di bidang Seni dan Budaya maka pada hari Kamis 18 September 2014 diadakan acara peresmian dan kuliah perdana Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta yang bertempat di Pendopo Dinas Kebudayaan DIY. Acara dihadiri oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Rektor ISI Yogyakarta,Koordinator wilayah Kopertis V, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY,serta para dosen serta instruktur.
Acara dibuka dengan pertunjukan tari-tarian yaitu berupa tarian klasik Ayun-ayun dan Wonorejo serta tarian tradisional Angguk dari Kulonprogo. Para penampil ini merupakan mahasiswa baru Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut ditampilkan pula untuk pertama kalinya Hymne serta Mars Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta.
Dalam laporannya Drs.R. Kadarmanta Baskara Aji selaku Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY menyatakan bahwa Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta dibentuk atas gagasan Gubernur DIY yang dimulai sejak tahun 2013, yang telah mendapat persetujuan dari dirjen DIKTI yang tertuang dalam surat No 1266/E.E4/KL/2013 tanggal 17 Desember 2013.Sedangkan Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta mulai beroperasi mulai tahun ajaran 2014/2015. Dengan membuka 3 program studi diantaranya program studi D1 Seni Tari, D1 karawitan,dan D1 kriya kulit.
Untuk menunjang aktivitas pengajaran di Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, maka dihadirkan pula tenaga instruktur yang berasal dari praktisi kesenian yang tergabung dalam sanggar-sanggar kesenian yang kompeten di bidang seni tari, karawitan, dan kriya kulit patah sungging. Mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta direkrut berdasarkan ujian atau seleksi masuk oleh panitia penerimaan calon mahasiswa baru dengan mengutamakan potensi keterampilan atau vokasi bidang seni program studi pilihannya. Disamping test keterampilan, juga diadakan tes psikologi untuk melihat seberapa jauh minat calon mahasiswa baru terhadap seni yang dipilihnya.
Dari hasil seleksi diterima sejumlah mahasiswa baru dari masing-masing program studi,diantaranya program studi karawitan sebanyak 34 siswa, program studi seni tari 31 siswa, program studi kriya kulit sebanyak 20 siswa. Sehingga keseluruhan mahasiswa pada tahun 2013/2014 sebanyak 85 orang. Para mahasiswa baru ini berasal dari lulusan SMA/ SMK yang memiliki bakat atau keterampilan di bidang seni dan budaya, namun tidak mampu untuk melanjutkanpendidikan.
Para Mahasiswa ini akan menempuh pendidikan selama satu tahun, dimana mereka akan mendapat pendampingan dari dosen dari ISI Yk serta instruktur yang berasal dari para seniman yang kompeten di bidangnya.Rektor ISI Yogyakarta sebagai pembina Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta Hermin Kusmayati dalam sambutannya mengucapkan terima kasih karena telah diberikan kepercayaan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi serta Pemerintah Daerah DIY untuk merealisasikan gagasan Gubernur DIY. Selama prosesnya ISI menjadi pembina Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta dimana menjadi pendamping proses pembelajaran yang telah dilaksanakan sejak tanggal 8 September 2014.
Pendirian Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta melibatkan sejumlah kalangan mulai dari pemerintah, ISI, pusat kerajinan, hingga sanggar dan padepokan milik seniman. Sehingga di tahap awal pengoperasian, proses belajar-mengajar dilakukan di sanggar dan padepokan tersebut. Lokasi yang dipilih untuk proses pembelajaran berupa praktek dilakukan di beberapa tempat yang berbeda, diantaranya untuk studi tari berada di Ndalem Pujokusuman, studi Karawitan di Singosaren Pleret, dan untuk studi Kriya kulit berada di Griya ukir kulit Sagio yang berada di Bangunjiwo Kasihan Bantul. Sedangkan untuk mendukung proses pembelajaran berupa teori, maka pembelajaran dilaksanakan di Youth center Tlogoadi Mlati Sleman.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X secara resmi membuka acara sekaligus memberikan kuliah umum dengan materi “Nilai-Nilai Budaya, Sumber ekspresi Seni Untuk media Sosialisasi”. Dalam sambutan sekaligus kuliah umum tersebut Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap lulusan dari Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta menjadi tenaga professional bersertifikat sesuai dengan standar kualifikasi kompetensi (SSK) tertentu. Sehingga para lulusan akademi komunitas nantinya juga akan diarahkan menjadi pekerja lepas (outsourcing) Pemda DIY untuk menjadi penjaga budaya di setiap pedesaan.Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng, yang kemudian diserahkan langsung kepada Sumandiyo Hadi selaku koordinator Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta. Secara simbolis dipakaikan pula jas almamater kepada mahasiswa dan mahasiswi baru oleh Gubernur DIY.
Dengan diresmikannya Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta semoga mampu mewadahi para mahasiswa yang memiliki minat cukup besar di bidang seni-budaya dan kerajinan. (ant/pus)
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.
Adangiyah. Nama dari jenis ...
Ngithing.
Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...