by admin|| 03 Mei 2015 || 5.177 kali
Upacara Labuhan Keraton Ngayogyakarta biasanya dilaksanakan pada tanggal 30 Rejeb dimana pada tahun ini jatuh pada hari Minggu, tanggal 8 Mei 2016. Ritual upacara dimulai jam 07.00 di Pendapa Kecamatan Kretek yaitu dengan pasrah panampi ( penyerahan sesajI ) dari Parentah Ageng Kraton Ngayogyakarta kepada Bupati Bantul. Setelah itu uba rampe dibawa ke Pendapa Parangkusuma untuk diwilang (diperiksa) sebelum diserahkan kepada juru kunci di Parangkusuma, sekaligus didoakan. Acara di berlangsung di Cepuri Parangkusuma. Setelah didoakan, salah satu uba rampe yang berisi lorodan ageman ( pakaian bekas sultan ), kenaka ( potongan kuku ), serta rikma ( potongan rambut ) selama setahun dikubur di sudut cepuri sambil menabur bunga dan membakar dupa. Sisa ubarampe berupa sembilan kain dengan corak dan warna khusus, uang tindhih lima ratus, minyak koyoh, dupa, serta layon sekar ( sejumlah bunga yang sudah layu dan kering, bekas sesajen pusaka keraton selama setahun ), dan jajanan pasar yang ditempatkan pada 3 ancak dilabuh.
Upacara ini dapat dimaknai sebagai bentuk syukur kepada Tuhan YME karena keselamatan yang telah diterima rakyat Ngayogyakarta. Juga untuk memohon kepada Tuhan YME agar sultan, keratin, rakyat Yogyakarta diberi keselamatan, ketentraman, dan kesejahteraan hidup.
Labuhan Keraton or the Royal Offerings of Yogyakarta is usually performed on the 30th of Rejeb, so it will probably be hold on Sunday, 8 May 2016, at 07.00 a.m. at the “pendhapa” (Javanese mansion) of Kretek Subdistrict Office. The Ngayogya-karta Royal servants transfer the vessels of the offering-implement to the Bantul Government. Then the offering-implement is delivered to the “pendhapa” of Parangkusumo, and given to the caretaker to be arranged in “ancak”(the vessel made of bamboo). After the prayer for it in “cepuri” (a supporting resort of the gateway) of Parang-kusumo, the ritual goes on with the burying of the Sultan’s goods such as the cut of hair or nail. It is concluded with floating the “ancak” away to the sea.
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...