Ki Ageng Karang Lo I

by admin|| 08 Januari 2014 || 109.572 kali

...

Ki Ageng Karang Lo adalah tokoh pada zaman kerajaan Mataram ketika Mataram sedang dalam proses pembentukannya. Ia terkenal sebagai sahabat dekat Ki Ageng Pemanahan, yang mendampingi dan membantu terbentuknya Keraton Mataram dengan ibukota di Kotagede.
 
            Dikisahkan, pada waktu itu, Ki Ageng Karang Lo yang tinggal di Kampung Taji, timur Prambanan, suatu hari kedatangan tamu yang singgah di rumahnya. Tamu tersebut adalah Ki Ageng Pemanahan beserta keluarganya yang sedang dalam perjalanan menuju Mentaok, yaitu tempat yang dihadiahkan Sultan Pajang kepada dirinya.

            Ki Ageng Karang Lo menjamu keluarga Ki Ageng Pemanahan dengan hidangan yang amat memuaskan. Setelah dirasa cukup, Ki Ageng Pemanahan pun berpamitan untuk meneruskan perjalanan ke Mentaok.  Pada saat itu, Ki Ageng Karang Lo berniat untuk ikut serta bersama keluarga Ki Ageng Pemanahan ke Mentaok. Ki Ageng Pemanahan pun menerimanya dengan senang hati.

            Tanah Mentaok ternyata masih jauh. Ketika sampai di Sungai Opak, mereka bertemu dengan Sunan Kalijaga. Sebagai seorang wali, ia memberi nasehat kepada Ki Ageng Pemanahan sehubungan dengan Tanah Mentaok, dan tentang Ki Ageng Karang Lo. Nasehat itu adalah, agar Ki Ageng Pemanahan tetap mempererat persahabatan dengan Ki Ageng Karang Lo. Nasehat lainnya, agar Ki Ageng Pemanahan selalu ikut mengenyam kebahagiaan bersama Ki Ageng Karang Lo.

            Nasehat Sunan Kalijaga tersebut tersimpan dalam hati Ki Ageng Pemanahan hingga ia membuka hutan Mentaok menjadi Kerajaan Mataram. Konon, nama Mataram sendiri diambil dari kata ‘mentaok arum’ yang berarti mentaok yang harum. Kata ‘mentaok arum’ ini mengalami peluruhan menjadi ‘mentarum’. Untuk memudahkan pengucapan, lama kelamaan  kata ‘mentarum’ berubah menjadi Mataram. Ki Ageng Pemanahan melanjutkan nasehat Sunan Kalijaga kepada puteranya, Panembahan Senapati yang kemudian menjadi Raja Mataram.

Sumber Referensi:
Toponim Kotagede, 2011:  Erwito Wibowo, Hamid Nuri, Agung Hartadi.
Ensiklopedi Kotagede, 2005: Rizon Pamardhi Utomo

Repost from kotagedeheritage.org

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


Tidak ada artikel.



Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta