Ambarketawang, Pesanggrahan.

by admin|| 04 Maret 2014 || 28.385 kali

...

 Pesanggarahan ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana I (Pangeran Mangkubumi) pada tahun 1755 (setelah perjanjian Giyanti/ Palihan nagari) di sebuah desa (Gunung Gamping) di wilayah desa Ambarketawang. Tempat ini justru dipilih oleh Pangeran Mangkubumi sebelum ia mempunyai tempat untuk pusat pemerintahannya.

              Menurut bekas-bekasnya istana yang didirikan ini terletak di desa Tlogo yang masih terlihat adanya bekas pagar tembok setebal 60 cm, berdiri tegak mengelilingi tanah seluas ± 4 ha. Panjang tembok yang membujur dari arah utara ke selatan itu sepanjang 14 meter. Di sebelah utara terdapat saluran air (urung-urung) dan saluran tersebut berada di abwah pagar tembok membelok menuju selatan sampai ke desa Kestalan sedang untuk memandikan kuda dan mencuci kereta. Airnya mengambil dari saluran tersebut.

              Di tengah-tengah antara pagar tembok selatan dan utara terdapat jerambah yang konon untuk bersembahyang Sultan Hamengku Buwana I (panepen Jawa). Di dalam majalah ‘Sana Budhaya’ tahun 1958, dikemukakan bahwa istana yang didirikan di desa Gamping oleh Sultan Hamengku Buwana I itu diberi nama Ambarketawang sebelum desa itu dipergunakan sebagai keraton, di tempat itu telah ada pesanggrahan yang dahulu bernama Pesanggrahan Gamping atau Puro-puro, yang mempunyai arti tempat untuk tinggal orang yang dalam perjalanan, terutama para praurit Mataram, karena memang letaknya di perbukitan Gamping, maka desa Ambarketawang yang berada di tempat yang tinggi di Gunung Gamping itu dipergunakan sebagai panggung. Panggung itu dinamakan ‘Ambarketawang’ yang berarti bahwa ambar mencium (meneliti), ketawang=bawang=tinggi. Jadi ambarketawang ini tempat yang tinggi untuk meneliti atau melihat mata angin.

              Sultan Hamengku Buwana I bersemayam di Desa Ambarketawang hanya 1 tahun lamanya dari tahun 1681 hingga tahun 1682. pembangunan istana dihentikan. Beliau pindah ke Desa Pecethokan tempat istana Yogyakarta ini yang sudah siap ditempati.

 

 

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Layanan Pengadaan Secara Elektronik 2012

by admin || 30 Juli 2013

.



...
PENINGKATAN KUALITAS KOTA PUSAKA (YOGYAKARTA)

by admin || 19 September 2013

.





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta