by admin|| 04 Maret 2014 || 31.844 kali
Seniman ketoprak serba bisa ini lahir di Yogyakarta tahun 1934 di desa Pajangan, Sleman, Yogyakarta. Gati adalah kembaran dari Gito. Lahir dan dibesarkan di tengah lingkungan keluarga yang bergelut dalam kesenian. Ayahnya, Ki Cermo Waruno adalah dalang popular pada jamannya. Seperti umumnya anak dalang, maka Gati kecil pun terbiasa hidup dari panggung ke panggung mengikuti ayahnya menggelar pementasan wayang. Apalagi bila mendapat undangan pentas ke luar kota, giranglah hati Gati. Karena lebih sering mengikuti perjalanan ayahnya itu, sekolahnya terlantar. Sebaliknya naluri berkeseniannya terus saja terasah. Suatu ketika ayahnya ingin melihat ketrampilannya memainkan wayang.
Maka Gati diberinya kesempatan pentas di siang hari, mewakili ayahnya. Usianya baru 15 tahun waktu itu. Mata ayahnya terbelalak melihat bagaimana Gati dengan terampilnya memainkan anak-anak wayahg, disamping penguasaan dalam dialog (antawacana). Kebahagiaan Ki Cermowaruno semakin besar melihat Gati seperti halnya Gito pandai dalam mementaskan wayang. Gati dan Gito terus saja bergumul dengan wayang, bermain ketoprak dan karawitan. Keduanya senang membanyol. 1970-an Gati mendirikan PS Bayu, yang beranggotakan Suworo Kimpul, Cipto Gareng, Sial, tak terkecuali Gito saudara kembarnya. Grup ini semakin dikenal apalagi dengan seringnya tampil di TVRI.Gati sendiri selain aktif sebagai seniman, juga menjabat sebagai Gati. Lebih dari itu, Gati juga memberikan pelatihan pada bidang-bidang karawitan, ketoprak, lawak, serta pedalangan. Karya-karyanya diantaranya beberapa cerita wayang Lahire Gathutkaca, Gathutkaca Kridha, Wisanggeni Ratu, Dawala, Sadewa Racut, Benteng Wulung, Wahyu Panca Tunggal. Sedangkan untuk ketoprak, meliputi Bandung Bondowoso, Suminten Edan, Keong Mas, Resiah, Blorong, Probo Kusumo Krido, Garuda Sengkali, Haryo Sengkali, Bayi Deplok dan lain-lain.
Di padepokannya, Gati mendapat kepercayaan untuk mengelola pertunjukan ketoprak Secara rutin atas subsidi Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta (1988 – 1989).
Atas pengabdiannya itu, banyak lembaga baik pemerintah maupun swasta memberinya penghargaan.
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by admin || 01 April 2012
NAMA SENIMAN, SASTRAWAN DAN BUDAYAWAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2002 1.R.M. Bagong Kussudiardjo, Jl. Singosaren no. 9, Yogyakarta Yogyakarta, 9 Okt 1928, ...
by admin || 01 April 2012
Bagong Kusudiardjo, Lahir di Yogyakarta merupakan sosok kontroversial dunia kesenian Indonesia, khususnya seni tari, dan seni rupa, seperti Kakeknya yang tidak lain putra HB VII, ia membelot ...
by admin || 04 Maret 2014
Raden Wedono Larassumbogo, putra kedua dari R. Sosrosidurejo ini dilahirkan di Kampung Bumijo Yogyakarta pada tanggal 27 Juli 1884 atau 12 Dulkongidah wawu 1813. Pada masa kecilnya bernama ...