Darsono Hadi Sudarsono

by admin|| 04 Maret 2014 || 28.516 kali

...

Darsono Hadi Sudarsono adalah nama lengkap tokoh sandiwara dagelan Yogyakarta kehaliran 12 November 1942 pasangan Bapak/Ibu Hardjo Pertopo, juragan andong Kotagede. Sejak usia 13 tahun, Darsono “nyebal” dari kebiasaan lingkungannya yang terkenal dengan kerajinan perak dan kuningan. Ia lebih berminat pada seni dagelan. Berbekal pendidikan kelas 5 SR, ia mengabdikan diri menjadi tenaga honorer DJAPENDI (Djawatan Penerangan Daerah) DIY. Di lembaga pemerintah ini ia bergabung degnan group dagelan Gudeg Yogya. Tugasnya, bersama teman-temannya, seperti Hardjo Kimpul, Gepeng, Djoni Gudel, berkeliling menyampaikan misi penerangan lewat pertunjukan dari ke kabupaten seluruh DIY secara rutin, 17 kali sebulan.

 

Dalam sosialisasi pemilu 1955, bahkan sempat mengunjungi berbagai daerah di Jawa Tengah seperti Tegal, Pekalongan, Banyumas, wilayah Kedu. Bersama group keroncong Surakarta ia pun ditugaskan di Batalion 444 di bawah komandan Ranu Widjaya melawat ke daerah Bengkalis, Riau. Tugasnya menenangkan dan menghibur masyarakat korban pergolakan PERMESTA dan mengkampanyekan dekrit presiden 5 Juli 1955. Setelah 10 tahun mengabdi sebagai tenaga honorer, ia kemudian diangkat sebagai pegawai negeri di lingkungan Djawatan Penerangan. Ia pun masih berkeliling seperti biasa. Baginya dagelan selain memenuhi kebutuhan batin juga merupakan sumber penghasilan. Maka di luar jam dinas, ia bermain bersama paguyuban dagelan Mataram bersama Basiyo dkk, ikut mendirikan grup ketoprak Wargo Mulyo, dan bergabung dengan grup ketoprak Sapta Mandala. Bahkan sampai pernah bermain dalam film pahlawan Gua Selarong dan Malioboro. Bersama dengan Jhnaka KR, ia tampil di TVRI. Tapi diakuinya yang paling komersiil adalah bila ditanggap oleh masyarakat.

Reputasinya sebagai seniman dagelan cukup diakui masyarakat. Ia tergolong cukup produktif terbukti dengan banyaknya cerita dagelan diakuinya tak satupun ditulisnya : melik kecelik, ngrekal gejegal, nyeneh keweleh, lalu mring sumbere, nabok nyilih tangan, maling kontrang kantring, juru kunci, nyilih bendo, sambel wijen.

Pada tahun 1980 ia menerima SK pensiun. Sekalipun demikian ia toh telah memenuhi undangan masyarakat, baik pada saat sawalan, natalan, perpisahan atau lainnya. Penghargaan yang pernah diterimanya adalah dari Kodam VII Diponegoro, Komando distrik Militer Yogyakarta kota karena ikut wajib militer (1962), departemen penerangan pusat (1981), Proyek Pengembangan Kesenian Propinsi DIY (1986), dan BKKBN (1981).

Darsono menetap di Kampung Kadipaten Kulon KP I / 68 Yogyakarta.

 

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Nama Seniman, Sastrawan, Dan Budayawan

by admin || 01 April 2012

NAMA SENIMAN, SASTRAWAN DAN BUDAYAWAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2002 1.R.M. Bagong Kussudiardjo, Jl. Singosaren no. 9, Yogyakarta Yogyakarta, 9 Okt 1928, ...


...
Bagong Kussudihardjo

by admin || 01 April 2012

Bagong Kusudiardjo, Lahir di Yogyakarta merupakan sosok kontroversial dunia kesenian Indonesia, khususnya seni tari,  dan seni rupa, seperti Kakeknya yang tidak lain putra HB VII, ia membelot ...


...
Raden Wedono Larassumbogo

by admin || 04 Maret 2014

Raden Wedono Larassumbogo, putra kedua dari R. Sosrosidurejo ini dilahirkan di Kampung Bumijo Yogyakarta  pada tanggal 27 Juli 1884 atau 12 Dulkongidah wawu 1813. Pada masa kecilnya bernama ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta