Ki Timbul Hadiprayitno

by admin|| 05 Maret 2014 || 33.117 kali

...

 

Ki Timbul Hadiprayitno atau kini M.W Timbul Cermo Manggala tergolong dalang paling senior dan masih aktif sampai sekarang. Lahir di desa Jenar, Bagelan, Purworejo pada tahun 1932. Darah seni dan bakatnya mendalang harus diakui tidak datang secara tiba-tiba, meskipun jelas dari garis keturunannya.

Pada awalnya Timbul yang masih bocah itu memang sudah menunjukkan kelebihannya dalam bermain wayang. Kemampuan ini di dapat dari kakeknya, Ki Gunawarto. Di dorong oleh motivasinya yang tinggi, pada tahun 1956, Timbul masuk ke Habirandha keraton Yogyakarta. Di sekolah pedalangan milik keraton inilah Timbul mendapatkan gemblengan, pengetahuan baik teori, retorika serta filsafat tentang wayang yang menjadi bekalnya kemudian sebagai dalang. Kerja kerasnya tidak sia-sia. Mula-mula Timbul menggelar pementasanya di daerahnya. Eksistensinya sebagai dalang semakin mendpat pengakuan luas, terbukti kemudian Ki Timbul menguasai Yogya bagian Selatan, Utara, Timur dan Barat

Namanya terus melambung. Pada dekace 80-an, Ki Timbul melawat ke Lampung, Lombok, dan ke London (Inggris).

Banyak lakon yang sudah digarapnya disamping menyajikan lakon-lakon baku yang sudah ada. Sebagai dalang Ki Timbul menampakkan cirinya yang khas yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecintanya: sabet, filsafat serta kesetiaannya yang tidak bisa ditawar pada dunia seni pewayangan klasik Yogyakarta. Prinsip ini seakan tidak tergoyahkan bahkan sampai sekarang ketika para dalang-dalang muda bermunculan.

Atas keseniannya, Kti Timbul sejak tahun 1986 mengajar di ISI Yogyakarta. Adapun berkait dengan penghargaan, Ki Timbul Hadiprayitno pernah menerimanya dari Mendikbud RI, Kodam V Brawijaya Jatim, Polda Jateng, TVRI Stasiun Yogyakarta, RRI Nusantara II, Pemda Bantul, Fakultas Sastra UGM, mingguan Buana Minggu Jakarta, Pepadi dan masih banyak lainnya.

Sementara dari Keraton Yogyakarta tempat dimana ia mengabdikan dirinya sebagai abdi dalem, Ki Timbul Hadiprayitno mendapat anugerah nama M.W. Timbul Cermo Manggala, dan budaya dalam serat bratayuda (Cetakan I terbit Maret 2004), Teori Estetika untuk Seni Pedalangan (Cetakan I, terbit September 204).

Selain itu juga mengerjakan penulisan Naskah dan Karya Seni, antara lain Smaradahana (1995), Ontran-ontran Mandura (1996), Dewa Ruci (1997), Prigiwa-Pregiwati (1997), Babad Alas Mertani (1999), Harjuna Wijimulya (2000), Sang Palasara (2001), Apologi Rama (2001) Tele Wayang serial Gathutkaca (1999-2000).

Pengalaman dalam program Pengabdian Masyarakat : Tim Penyuluhan Seni ISI Yogyakarta bidang seni pedalangan di DIY dan sekitarnya (1999 s/d 2001); Ketua PEPADI (Perstuan Dalang Indonesia) Prop. DIY dua periode sejak 1998 – 2001 dan 2001 – 2004; Anggota Dewan Kebijaksanaan SENA WANGI Jakarta (2001-2004); Ketua tim Sibermas ISI Yogyakarta (2001-2004) di Kab Gunung Kidul DIY Ketua Pendampingan UKM Perajin Kulit di Kec. Pajangan Bantul, Yogyakarta (2001).

Pengalaman misi luar negeri : 1989 ke London sebagai tim editing film wayang The Crown of Roma, 1997 ke India dalam rangka workshop and Exhibition Indian and South East of Asia Tribal Art.

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Nama Seniman, Sastrawan, Dan Budayawan

by admin || 01 April 2012

NAMA SENIMAN, SASTRAWAN DAN BUDAYAWAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2002 1.R.M. Bagong Kussudiardjo, Jl. Singosaren no. 9, Yogyakarta Yogyakarta, 9 Okt 1928, ...


...
Bagong Kussudihardjo

by admin || 01 April 2012

Bagong Kusudiardjo, Lahir di Yogyakarta merupakan sosok kontroversial dunia kesenian Indonesia, khususnya seni tari,  dan seni rupa, seperti Kakeknya yang tidak lain putra HB VII, ia membelot ...


...
Raden Wedono Larassumbogo

by admin || 04 Maret 2014

Raden Wedono Larassumbogo, putra kedua dari R. Sosrosidurejo ini dilahirkan di Kampung Bumijo Yogyakarta  pada tanggal 27 Juli 1884 atau 12 Dulkongidah wawu 1813. Pada masa kecilnya bernama ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta