by admin|| 05 Maret 2014 || 27.352 kali
Cermo Wasito adalah satu seniman dalang Yogyakarta, kelahiran Desa Basen Kel Basel Klaten tahun 1885. Masyarakat lebih mengenalnya sebagai Cermotulung karena tempat tinggalnya di desa Tulung, Taman Martani, Kalaan Sleman. Ayahnya, Cermowikromo adalah seorang dalang ternama pada jamannya, meski tidak setenar Cermo Tulung.
Belajar mendalang langsung dari ayahnya. Biasanya setiap kali ayahnya menggelar pertunjukan Cermotulung selalu mengikutinya. Di sinilah Cermotulung mendapatkan pengetahuan tentang mendalang di samping bimbingan khusus yang langsung diberikan saat di rumah. Lingkungan yang demikian mendorong Cermotulung untuk menggeluti seni pedalangan.
Pergelaran pertama dimuka umum dilakukannya pada tahun 1906, saat menginjak usia 20 tahun. Dari sinilah kemudian Cermotulung menekuni seni pedalangan selain kerawitan, tari khususnya topeng daya pedalangan, disamping ngelmu Kejawen. Itu sebabnya sebagai dalang, Cermotulung dikenal pula sebagai tabib yang ampuh.
Cermotulung dikenal sebagai dalang yang pertama kali mementaskan lakon Bharatayudha yang pada jamanya dipercaya akan membawa musibah bagi dalang dan penanggapnya. Sampai akhir hayatnya, tahun 1964 Cermotulung sudah mementaskan lakon Bharatayudha sebanyak 14 kali di gedung Sasana Hinggi Dwi Abad dan 6 kali di RRI. Baru kemudian menyusul Ki Jayeng Carito, Ki Cermokarsono mengikuti jejak Ki Cermotulung atau Cermowaskito.
Sepanjang karirnya dalam seni pedalangan, belum pernah menerima piagam penghargaan kecuali paringan dalem Sri Sultan HB IX berupa sebuah wayang Raden Gathotkaca dan sebuah Blencong.
Selama hidupnya Cermotulung belum pernah mengenyam pendidikan di sekolah, kursus-kursus, penataran. Pengetahuan dan keterampilannya mendalang utuh ditimbanya langsung dari orang tuanya dan usahanya mengembangkan dirinya.
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by admin || 01 April 2012
NAMA SENIMAN, SASTRAWAN DAN BUDAYAWAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2002 1.R.M. Bagong Kussudiardjo, Jl. Singosaren no. 9, Yogyakarta Yogyakarta, 9 Okt 1928, ...
by admin || 01 April 2012
Bagong Kusudiardjo, Lahir di Yogyakarta merupakan sosok kontroversial dunia kesenian Indonesia, khususnya seni tari, dan seni rupa, seperti Kakeknya yang tidak lain putra HB VII, ia membelot ...
by admin || 04 Maret 2014
Raden Wedono Larassumbogo, putra kedua dari R. Sosrosidurejo ini dilahirkan di Kampung Bumijo Yogyakarta pada tanggal 27 Juli 1884 atau 12 Dulkongidah wawu 1813. Pada masa kecilnya bernama ...