Dolanan Gobag Sodor

by admin|| 06 Maret 2014 || 33.873 kali

...


Jenis permainan tradisonal anak yang bertempat pada sebidang tanah lapang yang telah  diberi  garis-garis segi empat dipetak-petak, dan dimainkan dengan bergerak bebas. Pemain terdiri dari dua regu yaitu satu regu lagi sebagai  pemain atau mentas, dan satu regu lagi sebagai penjaga ( dadi), yang masing-masing regu berabnggotaan sekitar 4 sampai 7 orang, disesuaikan dengan jumlah petak pada bidang permainan. Kata gobag sodor ada yang mengartikan berasal dari istilah bahasa asing go back to door, yang mengalami perubahan idiom dalam bahasa Jawa karena penyesuaian lafal.

            Permainan ini sudah beredar luas di masyarakat jawa, khususnya masyarakat Yogyakarta ketika kerajaan kasultanan berdiri, sekitar paruh kedua abad 18. Awal mulanya permainan ini muncul karena diilhami oleh latihan perang-perangan prajurit Keraton di Alun-alun. Permainan ini bisa dilakukan kapan saja, tidak terikat oleh waktu, namun biasanya dilakukan pada sore hari atau malam hari ketika bulan purnama.

            Lapangan permainan ini berbentuk persegi empat, dengan panjang dan lebar disesuaikan dengan jumlah pemain. Misalnya jumlah pemaian setiap regu sebanyak 5 anak, maka kurang lebih panjangnya 10 m lebarnya 5 m, setiap jarak 2,5  dari panjang dan lebar ditarik garis lurus vertical dan horizontal, sehingga akan terbentuk 8 bidang bujur sangkar yang saling berhimpitan. Berikut gambar lapangan permainannya :

 

                              1                      2                      3         

 depan



 

                                                                                                  belakang                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       

           

 

Cara bermainnya, masing-masing wakil regu mengambil undian, yang menang mentas dahulu, dan regu yang kalah harus jaga ( dadi). Regu jaga, masing-masing anggotanya harus menjaga pada setiap garis-garis yang membujur atau vertical. Mereka boleh bergerak atau berlari-lari pada garis-garis tersebut, dan setiap kali akan menangkap regu lawannya walaupun sambil berlari, tetapi harus selalu menginjak garis tersebut. Penjaga  garis sodor ( garis horizontal tengah) sekaligus menjaga garis vertical depan. Pihak lawan harus melewati semua garis-garis bujur atau vertikal, dan harus kembali ke tempat semula.  Apabila salah satu seorang pemain tersentuh oleh penjaga garis, maka regunya berganti menjadi  penjaga (dadi). Pada daerah tertentu  apabila dalam sebuah petak terisi 2 pemain atu lebih, maka hal itu dikatakan gosong ( hangus), dan berarti mati.  Namun ada juga, bila terjadi hal ini maka pemain yang lainnya berusaha mencegah para penjaga garis agar pemain yang berada di dalam kotak bisa meloloskan diri.

            Permainan ini berfungsi sebagai ajang sosialisasi anak, karena diharapkan anak yang bermain gobag sodor dalam dirinya akan tertanam unsure dan sikap saling menolong, membantu, tenggang rasa, dan saling pengertian diantara kelompoknya. Misalnya, dalam permainan ini sebelumnya telah terjadi kesepakatan bahwa bagi yang kalah harus dihukum ( menggendong lawan atau menari di depan lawan), maka bagi regu yang kalah harus melaksanakan konsekuensi tersebut dengan jujur.

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Dolanan Jamuran

by admin || 06 Maret 2014

Permainan tradisional anak-anak Yogyakarta yang anggota pemainnya tujuh atau sembilan orang. Cara bermainnya, satu orang mejadi pancer ( pusat ), dan pemain yang lainnya bergandengan tangan ...


...
Dolanan Bas-basan

by admin || 06 Maret 2014

  Bas-basan. Permainan tradisional yang menggunakan bidang petak-petak semacam papan catur, yang disebut dham-dhaman. Petak-petak dibagi menjadi tiga ruang, dua runag puncak, dan ...


...
Dolanan Genukan

by admin || 06 Maret 2014

  Genukan. Permainan tradisional anak-anak yang dimainkan oleh anak-anak perempuan. Pemain terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok kanan dan kelompok kiri. Salah seorang pemain ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta