by admin|| 06 Maret 2014 || 37.234 kali
Permaian tradisional anak-anak yang biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan. Cara bermain, anak-anak berbaris dan bergandengan tangan. Seorang berpegangan pada pohon sebagai pangkal. Kemudian dari pemain ujung menyusup ke ketiak pangkal dan seterusnya, hingga semua pemain kedua tangannya mendekap pada dada. Pemain ujung melepaskan diri, kemudian seolah-olah ia membagi-bagikan nasi denganlauk, sambil berkata “ Nya sega, nya sega….nya lawuhe” yang artinya” ini nasi, ini nasi ……ini lauknya”. Dan pada giliran paling akhir si pembagi berkata “ Enya wakule”, yang artinya “Ini bakulnya” Anak yang menerima bakul tersebut, dalam permainan berikutnya berganti menjadi pembagi dan berada paling ujung.
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by admin || 06 Maret 2014
Permainan tradisional anak-anak Yogyakarta yang anggota pemainnya tujuh atau sembilan orang. Cara bermainnya, satu orang mejadi pancer ( pusat ), dan pemain yang lainnya bergandengan tangan ...
by admin || 06 Maret 2014
Bas-basan. Permainan tradisional yang menggunakan bidang petak-petak semacam papan catur, yang disebut dham-dhaman. Petak-petak dibagi menjadi tiga ruang, dua runag puncak, dan ...
by admin || 06 Maret 2014
Genukan. Permainan tradisional anak-anak yang dimainkan oleh anak-anak perempuan. Pemain terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok kanan dan kelompok kiri. Salah seorang pemain ...