Dolanan Dhakon

by admin|| 06 Maret 2014 || 43.290 kali

...

Permainan tardisionil anak-anak yang biasa dimainkan anak-anak perempuan, dengan mempergunakan kecik ( isi buah sawo atau tanjung ), klungsu ( isi buah asam), kerikil, dan sejenisnya, serta alat Bantu sepotong kayu atau sejenisnya yang dilubangi berjejer mendatar dengan jumlah kira-kira 7,9 atau 11 lubang, dan dibuat sebanyak dua baris yang sama jumlahnya, kemudian disamping kanan-kiri lubang-lubang tersebut dibuat lubang yang lebih besar, dan disebut lumbung (tempat menyimpan). Biasanya bidang permainan ini berbentuk elips agak memanjang. Selain terbuat dari kayu, bidang permainan dapat juga dibuat secara sederhana dengan melubangi tanah.

 

Cara bermain, lubang dhakon diisi  dengan kecik, yang jumlahnya disepakti  oleh kedua belah pihak  Jumlahnya masing-masing luang kira-kira 5-8 biji. Hal ini dimaksudkan agar pemain yang mendapat giliran nantinnya tidak merasa kesulitan mengambil, membawa dan membagikan pada lubang berikutnya. Setelah semua lubang kecil diisi kecik sama banyak, kemudian diundi (sut) untuk menentukan siapa yang bermain duluan. Namun ada juga yang memulainya secara bersamaan. Pemain yang andhok (mati) berhenti  bermain, sedangkan yang hidup tetap berjalan terus sampai ia andhok. Pemutaran kecik bergerak berlawanan  dengan arah jarum jam. Apabila pemutaran  kecik telah berjalan, maka lumbung miliknyapun harus dimasuki sebutir kecik. Bila kecik yang dipegang masih, dilajutkan pada lubang pada lubang kecil milik lawan sampai kecik di tangan habis. Bila kecik terakhir jatuh pada lubang kecil  milik lawan, sampai kecik  di tangan habis. Bila kecik terakhir jatuh pada lubang kecil yang masih  berisi kecik, diambil, dan diputar kembali sampai habis atau andhok ( jatuhnya kecik terakhir di lubang kosong). Maka permainan dijalankan  oleh pemain lawannya. Bila andhok terjadi di sawahnya sendiri yang kosong, maka sawah lawan yang ada di depannya diambil dan dimasukan ke lumbung yang andhok. Hal ini disebut  mikul atau gotongan.

            Permainan terus dilanjutkan silih berganti sampai semua biji kecik yang berada di sawah terkumpul menjadi satu di masing-masing lumbung milik pemain. Pada permainan pertama ini, kedua  pemain harus menghitung perolehan kecik dari masing-masing lumbungnya. Apabila kedua pemain masing-masing mendapat jumlah kecik yang berbeda, maka berlaku istilah ngacang ( sawah yang berisi kurang dari jumlah yang ditentukan ) dan mbera ( sawah kosong tanpa isi sama sekali). Jika terjadi demikian, pemain yang jumlah keciknya kurang dianggap kalah, dan harus mengosongkan sawah di dekat lumbungnya pada permainan berikutnya.

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Dolanan Jamuran

by admin || 06 Maret 2014

Permainan tradisional anak-anak Yogyakarta yang anggota pemainnya tujuh atau sembilan orang. Cara bermainnya, satu orang mejadi pancer ( pusat ), dan pemain yang lainnya bergandengan tangan ...


...
Dolanan Bas-basan

by admin || 06 Maret 2014

  Bas-basan. Permainan tradisional yang menggunakan bidang petak-petak semacam papan catur, yang disebut dham-dhaman. Petak-petak dibagi menjadi tiga ruang, dua runag puncak, dan ...


...
Dolanan Genukan

by admin || 06 Maret 2014

  Genukan. Permainan tradisional anak-anak yang dimainkan oleh anak-anak perempuan. Pemain terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok kanan dan kelompok kiri. Salah seorang pemain ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta