by admin|| 07 Maret 2014 || 49.587 kali
Permainan tradisioanal anak-anak yang menggunakan alat Bantu dari kayu pohon, ranting kayu, atau bamabu dengan diameter ±1,5 cm sebanyak dua buah, satu dengan panjang ± 5 – 10 cm, sedangkan yang satu lagi dengan panjang ± 20 – 30 cm. Permainan ini lazimnya teriri dari dua regu, masing-masing regu minimal satu anak, dan bertempat di bidang tanah yang cukup luas.
Para pemain terbagi menjadi 2 regu, dan telah menyipakan dua stik serta mebuat lubang stik. Kemudian diundi, regu mana yang main dahulu. Pemain yang mendapat giliran bermain dahulu mamasang stik pendek ( janak ) melintang di atas lubang stik, kemudian stik panjang ( benthong ) dipegang dan dimasukkan ke lubang stik melekat pada stik pendek. Tujuannya agar stik pendek ini nantinya dapat terlempar jauh ketika diungkit dengan stik panjang. Jika stik yang terlepar dapat ditangkap oleh penjaga atau ketika dilemparkan balik oleh penjaga atau mengenai stik panjang yang melintang di lubang stik berarti permainan harus dilanjutkan oleh teman dalam satu regunya, karena ia telah dainggap mati. Namun jika langkah ini berhasil dilalui, maka dilanjutkan dengan pemukulan stik pendek dengan stik panjang ( namplek). Sedapat mungkin stik pendek yang dipukul tidak dapat ditangkap oleh penjaga, karena bila terjadi demikian berarti mati. Kemudian penjaga melemparkan balik stik pendek kea rah lubang stik, dan pemain berusaha memukul jauh stik pendek tersebut. Jarak jatuhnya stik pendek dari lubang stik dihitung dengan stik panjang. Langkah ketiga adalah meletakan stik pendek ke dalam lubang stik dengan posisi sejajar dengan lubang stik, dan sebagian menonjol ke permukaan lubang. Kemudian pemain memukul ujung stik, dan sebagian menonjol ke permukaan lubang.Kemudian pemain memukul ujung stik pendek yang menonjol dengan stik panjang, dan ketika stik pendek terlempar ke udara, segera pemain memukulnya kembali kea rah lapangan. Jika stik pendek yang dipukul tadi tidak tertangkap oleh penjaga, maka tempat jatuhnya stik pendek diukur dengan stik panjang dimulai dari lubang stik. Jumlah nilai pada tahap ini digabungkan pada nilai yang diperoleh sebelumnya. Kemudian permainan dimulai dari langkah pertama lagi. Pada tiap-tiap langkah, jika tidak berhasil dilakukan oleh pemain, maka iapun dianggap mati. Permainan dilanjutkan oleh teman satu regunya. Apabila permainan hanya satu lawan satu maka, permainan digantikan oleh penjaga.
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by admin || 06 Maret 2014
Permainan tradisional anak-anak Yogyakarta yang anggota pemainnya tujuh atau sembilan orang. Cara bermainnya, satu orang mejadi pancer ( pusat ), dan pemain yang lainnya bergandengan tangan ...
by admin || 06 Maret 2014
Bas-basan. Permainan tradisional yang menggunakan bidang petak-petak semacam papan catur, yang disebut dham-dhaman. Petak-petak dibagi menjadi tiga ruang, dua runag puncak, dan ...
by admin || 06 Maret 2014
Genukan. Permainan tradisional anak-anak yang dimainkan oleh anak-anak perempuan. Pemain terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok kanan dan kelompok kiri. Salah seorang pemain ...