Dolanan Sobyang

by admin|| 07 Maret 2014 || 43.516 kali

...

Jenis permainan tradisional  anak-anak yang cara memainkannya dengan meregangkan tangan dengan diiringi lagu sobyang, dan disertai suatu macam hitungan : jan,nak,udeng (banding), urang,keeper” yang merupakan kekhasan permainan ini. Permainan yang sering disebut sobyung atau soblah ini  dimainkan oleh lima anak, sehingga tidak membutuhkan  ruang yang luas.

            Dalam prosesnya, permainan ini terdiri dari tiga taap, yang masing-masing tahap diiringi lagu tersendiri. Tahap menghitng  ( I), lahunya : “sobyang awing-awang, jangan pare, abang kaya  dubang, putih kaya upih, manuk glathik lurik dhadhane, srentek –srentek  lembehane,ditututi ing anake”. Sebelumnya masing-masing  memperkenalkan nama diri masing-masing, misalnya A=jan, B=nak,C=udeng, D=urang, dan E == keeper. Mereka duduk secara berhadapan-hadapan dalam posisi melingkar. Kemudian bersamaan mereka mengucapkan kata “sobyang” sambil mengangkat kedua tangannya dan segera meletakan telapak tangannya. Di sini tidak ada ketentuan   mengenai jumlah jari yang harus diperlihatkan. Namun salah seorang pemain hanya memperlihatkan satu telapak tangannya. Di sini tidak ada ketentuan mengenai jumlah jari yang harus diperlihatkan. Namum salah seoang pemain hanya memperlihatkan satu telapak tangannya , karena dia yang bertugas menghitung seluruh jumlah jari terakhir dengan hitungan dari jan sampai keeper. Bila saja jari yang belum terhitung, hitungan dimulai dari jan lagi. Misalnya hitungan jari terakhir jatuh pada nak yang  merupakan nama B, maka B dianggap pemenang pertama, dan tidak perlu ikut dalam penghitungan selanjutnya. Demikian seterusnya, hingga tinggal satu pemain yang tersisa, dan dijadikan sebagai tukang tebak ( diare )

            Tahap II ( mengare), pemain yang bergas mengare diurutkan dari yang aling dahulu dianggap menang. Cara mengare adalah sebagai berikut : pemain yang di-are duduk berhadapan dengan pemain yang mengare (B). B kemudian menyanyikan lagu” Arebang” sambil mengangkat kedua tangannya untuk diletakkan di samping kepala. Lagu dilanjutkan dengan ji, bersamaan  dengan itu B meletakkan tangannya dilutut si diare sambil mengacungkan salah satu jarinya. Bersamaan dengan itu, si diare juga mengacungkan salah satu jarinya, dan apabila jarinya sama dengan jari yang diacungkan oleh B, maka B harus berhenti mengare. Namun bila diare tidak berhasil menebaknya, maka si B melanjutkan mengarenya dengan lagu “ji abang loro”. Bila belum berhasil menebak lagi, iringan lagu dilanjutkan sampai nga bang sepuluh “.

            Bila masih belum berhasil menebak juga, maka tahap III adalah wayangan. Cara mengadakan wayangan sebagai berikut : B menyanyikan lagu “gung gung dang gentak gendang”. Pada waktu kata “dang gentak”’ B mengangkat salah satu  tangannya dan ditirukan oleh diare. Ketika kata “gendang”, B memegang salah satu anggota tubuh diare, misalnya telinga, hidung, atau perut. Hal ini ditirukan juga oleh diare. Dengan demikian, selesailah tugas B mengare si diare, dan dilanjutkan oleh pemain lainnya sesuai urutan menang untuk mengare.

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Dolanan Jamuran

by admin || 06 Maret 2014

Permainan tradisional anak-anak Yogyakarta yang anggota pemainnya tujuh atau sembilan orang. Cara bermainnya, satu orang mejadi pancer ( pusat ), dan pemain yang lainnya bergandengan tangan ...


...
Dolanan Bas-basan

by admin || 06 Maret 2014

  Bas-basan. Permainan tradisional yang menggunakan bidang petak-petak semacam papan catur, yang disebut dham-dhaman. Petak-petak dibagi menjadi tiga ruang, dua runag puncak, dan ...


...
Dolanan Genukan

by admin || 06 Maret 2014

  Genukan. Permainan tradisional anak-anak yang dimainkan oleh anak-anak perempuan. Pemain terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok kanan dan kelompok kiri. Salah seorang pemain ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta