by admin|| 10 Maret 2014 || 59.205 kali
Transportasi Tradisional
1. Kereta/ Gerobak Sapi
Merupakan salah satu alat transportasi tradisional yang digunakan untuk membawa barang di Yogyakarta. Kendaraan ini terbuat dari kayu dan bambu, serta dilengkapi dengan roda sebanyak dua buah dimana pelek dan rodanya terbuat dari besi. Tapi pada saat sekarang rodanya sudah mulai diganti dengan roda truk yang bertujuan agar tidak merusak jalan.
Bentuk dan warna gerobak sapi ini sangat unik dan menarik, karena kendaraan ini ditarik oleh dua ekor sapi jantan yang diperintahkan dengan aba-aba atau komando khusus dari si pengemudi. Gerobak ini memiliki ukuran yang besar dan bagian atap gerobak dapat dibuka jika diperlukan.
Jaman dahulu, gerobak sapi ini digunakan untuk membawa penumpang atau keluarga yang hendak melakukan perjalanan. Pada leher sapi jantan ini diikatkan sebuah benda kuningan yang disebut dengan “genta” yang bersifat dekoratif dan akan mengeluarkan bunyi yang khas ketika sapi ini berjalan. Gerobak sapi ini dapat ditemui di daerah pedesaan.
2. Sepeda
Yogyakarta juga terkenal sebagai “KOTA SEPEDA”. Hal ini sangat memungkinkan untuk menghubungkannya dengan sebuah fenomena banyaknya pelajar di Kota Yogyakarta. Penduduk kota Yogyakarta telah menggunakan sepeda sebagai sarana transprotasi mereka semenjak tahun 1960. Tetapi sejalan dengan perkembangan waktu jumlah para pengguna sepeda ini telah berkurang.
Setiap pagi sekitar pukul 07.00 WIB, barisan atau deretan sepeda ini dapat dilihat bergerak menuju kota. Selain itu di beberapa kawasan di Yogyakarta terdapat penyediaan penyewaan sepeda bagi para wisatawan yang tertarik untuk melihat-lihat kota Yogyakarta dari sudut pandang yang berbeda.
3. Becak
Becak merupakan kendaraan beroda tiga dengan tempat duduk bagi penumpang berada di depan yang memiliki kapasitas maksimum untuk dua orang, sedangkan si pengemudi berada di belakang sambil mengayuh becak. Becak ini akan memberikan perjalanan yang sangat menyenangkan. Untuk mencari becak sangat mudah karena becak dapat ditemui disetiap sudut jalan di Yogyakarta.
4. Andong
Merupakan kendaraan tradisional beroda empat yang ditarik oleh dua ekor kuda, dan roda depan andong ini lebih kecil dari roda bagian belakangnya. Pengemudi andong disebut juga “KUSIR” yang menggunakan atau memakai pakaian tradisional. Andong ini di lengkapi dengan suara bel dengan bunyi yang khas dan dua buah lampu pada kedua belah sisi. Bunyi atau irama derap langkah kuda atau cemeti yang digunakan untuk mengendalikan kuda akan menimbulkan suasana santai.
Pada jaman dulu, andong hanya digunakan oleh keluarga bangsawan. Andong dapat ditemui pada daerah sekitar stasiun kereta api, stasiun bis dan juga pada beberapa pasar besar di Yogyakarta.
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by admin || 17 September 2013
.