LABUHAN MERAPI

by admin|| 11 Agustus 2015 || 9.691 kali

...

Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar upacara adat Labuhan Merapi dalam rangka memperingati naik tahta Sultan Hamengku Buwono X.
Rangkaian acara Labuhan diawali pada hari Selasa,tanggal 19 Mei 2015 pada pukul 08.00 WIB berupa penyerahan Uba Rampe Labuhan dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat kepada Camat Depok di Pendopo Kecamatan Depok.
Uba Rampe tersebut oleh para abdi dalem  dan Camat Depok diarak ke  Kecamatan Cangkringan , kemudian diserahkan kepada Juru Kunci Gunung Merapi yaitu Mas Kliwon Suraksohargo ( Mbah Asih ) untuk dibawa ke Balai Labuhan di Kinahrejo dengan pengawalan Bregada,Abdi Dalem dan masyarakat dengan menggunakan kendaraan Jeep melewati Huntap Plosokerep.
Setelah sampai di Balai Labuhan di Kinahrejo yaitu Pendopo Petilasan Mbah Maridjan , sekitar pukul 11.30 WIB diadakan upacara seremonial dan diselingi fragmen labuhan dan kesenian tradisional Jathilan.
Malam harinya , pukul 19.00 WIB di Balai Labuhan Kinahrejo dilakukan doa dan kenduri wilujengan dilanjutkan dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dengan lakon “ Dumadining Gunung Merapi “ oleh dalang Ki Cermo Suwondo.
Acara kenduri wilujengan dan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dihadiri oleh :
1.Bapak Drs. Umar Priyono,M.Pd              : Kepala Dinas Kebudayaan DIY
2.Bapak  Doktor. Surono ( Mbah Rono )         : Kepala Pusat  Vulkanologi dan Mitigasi
  Bencana Kementrian ESDM
3.Bapak Marskal Madya Bambang Yulianto     : Kepala Basarnas
4.Bapak Brotoseno                          : Komandan  SAR DIY
Wayang kulit semalam suntuk berakhir pada pukul 04.00 WIB ,  Mbah Asih beserta para abdi dalem mempersiapkan diri untuk melakukan  acara labuhan.
Selanjutnya pada hari Rabu, tanggal 20 Mei 2015 pada pukul 06.00 WIB rangkaian Uba Rampe diarak  dalam perjalanan sekitar 2 jam menuju Bangsal Srimanganti untuk dilakukan upacara resmi Labuhan Merapi.
Uba Rampe yang dilabuh :
1.Sinjang Limar            : 1 lembar
2.Sinjang Cangkring        : 1 lembar
3.Semekan Gadhung        : 1 lembar
4.Semekan Gadhung Melati    : 1 lembar
5.Peningset Udaraga        : 1 lembar




6.Kambil Watangan        : 1 lembar
7.Seswangen            : 10 biji
8.Seloratus Lisah Konyoh        : 1 buntal
9.Yotro Tindih            : 2 amplop
10.Destar doromuluk        : 1 lembar
Selain itu, yang dibagikan kepada setiap pengunjung selesai labuhan  :
1.Kembang setaman
2.Nasi Tumpeng
3.Ingkung serta serundeng
Keseluruhan prosesi Labuhan Merapi selesai pukul 10.00 WIB yang dihadiri oleh abdi dalem, masyarakat sekitar serta wisatawan luar kota dan Mancanegara.
Acara labuhan Merapi berjalan dengan lancar dan sukses dari mulai wayangan semalam suntuk sampai dengan berakhirnya labuhan di Merapi pada pagi harinya.

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Kebijakan Pembangunan Kebudayaan 2011

by admin || 30 Juli 2013

oleh RGT Sambodo


...
Kebijakan Pembangunan Kebudayaan Provinsi DIY 2012

by admin || 30 Juli 2013

oleh RGT Sambodo






Copyright@2025

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta