Jogja Gelar Festival Museum 2015

by admin|| 14 Oktober 2015 || 48.074 kali

...

Karnaval 33 Museum mengawali penyelenggaraan Festival Museum 2015 yang melintas di Jalan Malioboro dari Halaman Gedung DPRD DIY menuju halaman Benteng Vredeburg.

Mewakili Badan Musyawarah Musea – Barahmus Daerah Istimewa Yogyakarta, Mayor SUS, Ayi Supriadi kepada RRI mengatakan bahwa Barahmus menghadirkan refleksi perjuangan bangsa Indonesia melalui karnaval tersebut dengan menampilkan koleksi-koleksi 33 museum secara tematik dalam tema “Museum For Edutourism”.

Tema tersebut dimaksudkan untuk memproyeksikan museum sebagai destinasi wisata pendidikan dan museum berbasis pariwisata. Dua dari tiga Pilar Utama Jogja Istimewa.

“Dari Barahmus DIY rekonstruksi perjuangan bangsa. Bagaimana Jogja itu sebelum ada dengan museum Pleret, diisi kebudayaan dengan adanya Mataram, bagaimana mengisi, merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan museum-museum perjuangan. Bagaimana sejarah kependidikan yang ada di Jogja. Kita coba menghadirkan koleksi-koleksi itu ke masyarakat”, ujarnya.

Menurutnya, Festival Museum bertujuan antara lain, sebagai ajang kreativitas bagi pengelola museum guna meningkatkan peran dibidang pendidikan dan wisata. Selain itu juga untuk mengembangkan apresiasi masyarakat dalam memperkaya pengetahuan, serta meningkatkan publikasi dan penyebaran informasi sehingga masyarakat mengetahui keberagaman dan keberadaan museum-museum tersebut.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono menekankan bahwa Festival Museum adalah untuk mempromosikan potensi museum karena memiliki multiflier efek yang luar biasa kedepaannya.

“Tema museum yang kali ini cukup menarik karena dua hal tercakup dalam satu tema, yakni Edutourism. Jelas ini ada aspek pendidikan yang kita utamakan, seklaigus undangan untuk para wisatawan", paparnya, Minggu (18/10/2015).

Pelaksanaan Pameran Museum berlangsung dari tanggal 15 sampai dengan tanggal 19 Oktober di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, terbuka untuk umum dan secara khusus mengundang pelajar mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga siswa SLTA serta mahasiswa se Kota Yogyakarta.

Selama pameran museum berlangsung, di panggung Harmoni ditampilkan berbagai atraksi kesenian, musik, tari, lomba mewarnai untuk anak-anak TK, lomba menggambar untuk siswa SD, lomba kuis untuk pelajar SMP dan lomba band untuk pelajar SMA, serta lomba Stand Up Comedy

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Kebijakan Pembangunan Kebudayaan 2011

by admin || 30 Juli 2013

oleh RGT Sambodo


...
Kebijakan Pembangunan Kebudayaan Provinsi DIY 2012

by admin || 30 Juli 2013

oleh RGT Sambodo






Copyright@2025

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta