by admin|| 19 November 2015 || 72.121 kali
Untuk menolak penyakit / marabahaya dan untuk mensyukuri rejeki yang telah diterimanya, masyarakat Wonokromo, Plered, Bantul melaksanakan ritual Rebo Pungkasan pada hari Selasa malam Rabu terakhir bulan Sapar, yakni tanggal 29 November 2016, mulai jam 19.00 WIB. Masyarakat meng-arak lemper raksasa dan jodhang dari masjid Al Huda menuju balai desa Wonokromo. Acara dilanjutkan dengan pemotongan lemper raksasa dan perebutan lemper dan jodang hasil bumi.
The word ”Rebo Pungkasan” refers to the last Rebo (the last Wednesday) of the Javanese month of Sapar. This Rite will be held on Tuesday evening, 29 November 2016, in Wonokromo, the Sub-district of Pleret in Bantul, starting with a communal prayer at the local mosque of Wonokromo. It goes on with a procession delivering a “lemper raksasa” ( an immense Javanese food made of glutinous rice) to the village meeting hall, where the stuff is eventually cut to pieces. This event is concluded with the people fighting over the ordinary “lempers” and the “jodhangs” of crops. It constitutes the people’s expectation to God to reject any disease and any other calamities, and the attempt to conserve the lofty values of the ancestors.
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...