by museum|| 01 Maret 2022 || || 2.609 kali
Jika disuruh untuk menyebutkan nama-nama batuan, kira-kira batu apa yang tersirat di kepala kamu?
Batu kali yang sering kamu temui di jalan? Atau batu marmer yang sering kamu lihat di mall?
Well, kayaknya batu-batu itu aja yang sering muter-muter di otak kita ya. Padahal, tahu gak sih kamu, kalau nama batuan itu ada banyak banget? Bahkan sampai puluhan.
Berdasarkan proses pembentukannya, jenis batuan dibedakan menjadi 3, yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Karena memiliki proses pembentukan yang berbeda-beda, ketiga jenis batuan ini memiliki bentuk yang sangat berbeda di alam lho. Dan beruntung banget buat kamu yang punya keahlian khusus bisa membedakan ketiga jenis batuan ini. Kamu akan punya topik pembicaraan tambahan pas lagi keluar sama Ayang.
“Kamu tau gak batu-batu apa yang bisa nyanyi? Batu-batu aku sayang Ibu, dua-dua juga sayang Ayah…”
Baik, mari kita lanjutkan topik ini.
Batuan ini terbentuk dari proses pembekuan magma atau lava, prosesnya bisa terjadi diluar maupun didalam permukaan bumi. Pembekuan magma di dalam perut bumi disebut sebagai batuan beku Plutonik. Batuan beku jenis ini membutuhkan waktu yang lama sehingga proses pendinginannya terjadi secara bertahap. Ciri khas batuan beku Plutonik adalah kristalisasi yang sempurna sehingga mineral-mineralnya terlihat relatif besar. Salah satu jenis batuan beku Plutonik adalah batu Granit.
Kemudian, batuan beku yang terbentuk di permukaan atau di dekat permukaan bumi disebut sebagai batuan beku Vulkanik. Sesuai namanya, batuan beku jenis ini berkaitan dengan aktivitas gunung berapi. Ketika gunung berapi erupsi, magma keluar dari dalam perut bumi dan kemudian membeku dalam waktu yang cepat. Ciri khas dari batuan beku ini adalah bentuk mineralnya yang halus. Salah satu jenis batuan beku Vulkanik yakni batu apung.
2. Batuan Sedimen
Batuan ini terbentuk dari proses pengendapan suatu batuan/bahan tertentu atau hasil kegiatan organisme dan kimia di alam. Batuan ini dibedakan menjadi 2 jenis yakni batuan sedimen klastik dan non klastik. Batuan sedimen klastik terbentuk dari endapan batuan/bahan rombakan lain yang kemudian terbatukan secara perlahan. Ciri khas dari batuan sedimen klastik adalah strukturnya yang terlihat bertumpuk-tumpuk seperti garis (Struktur Laminasi).
Kemudian, batuan sedimen yang terbentuk akibat reaksi kimia atau perbuatan organisme di alam disebut sebagai batuan sedimen non klastik. Contoh dari batuan jenis ini adalah batu gamping terumbu yang terbentuk di pinggir pantai. Sekilas, bentuk batu ini seperti bongkahan batu berlubang yang tajam dengan hewan hewan kecil di dalamnya.
3. Batuan Metamorf
Buat kamu pecinta akik pasti suka banget dengan batu ini. Seperti namanya, batuan metamorf merupakan hasil dari metamorfisme batuan jenis lain yakni batuan sedimen maupun beku.
Bagaimana batuan jenis ini terbentuk? Kerak bumi bergerak setiap saat, maka dari itu sangat mungkin sekali terjadi benturan dan tekanan pada batuan. Karena pergerakan tektonik bumi, beberapa batuan beku maupun sedimen yang sudah terbentuk dalam padatan kemudian mengalami tekanan dan suhu yang lebih tinggi lagi di dalam bumi. Akibatnya, mineral dan struktur yang ada pada batuan asal kemudian berubah lagi menjadi bentuk yang berbeda. Salah satu jenis batuan metamorf adalah batu marmer dan batu sabak.
Itulah klasifikasi jenis batuan berdasarkan proses pembentukannya. Untuk melihat dan belajar batuan lebih lanjut, kamu bisa mengunjungi Museum UPN Geoteknologi Mineral UPN “Veteran” Yogyakarta, terdapat lebih dari 100 sampel batuan dengan jenis berbeda-beda yang bisa kamu lihat dengan detail. Yuk belajar batuan bersama-sama!
Sumber : Soetoto. 2015. Geologi Dasar. Penerbit Ombak: Yogyakarta
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by admin || 24 November 2016
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Perajin batik Kulonprogo mulai merasakan tanda-tanda kelesuan pasar batik yang biasa terjadi di akhir tahun. Untuk menjaga stabilitas produksinya, perajin batik ...
by admin || 09 Oktober 2016
Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rombongan Funbike Gebyar Museum Pleret tiba di Museum Purbakala Pleret. Tari Sigrak Sesolak, Tari Nawung Sekar ...
by admin || 07 Oktober 2016
YOGYA (KRjogja.com) - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogya (Disbud DIY) bersama dengan Ikatan Pelajar Mahasiswa Daerah (IKPMD) mengadakan 'Karnaval Selendang Sutra' 2016 guna mengurangi gesesekan ...
by admin || 07 September 2016
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY bersama Masyarakat Tradisi (Matra) Yogyakarta, akan menyelenggarakan Festival Gejog Lesung Keistimewaan, pada 9 dan 10 September 2016 ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...