“Wayang Talks”, Sebagai Upaya Mengenal Kembali Dunia Pewayangan

by museum|| 01 Maret 2022 || || 605 kali

...

Hallo, Sahabat Museum! Pada 23 Februari 2022, tepatnya hari Rabu Kliwon kemarin, Museum Wayang Kekayon Yogyakarta kembali mengadakan webinar Wayang Talks. Ini adalah kali kedua di tahun 2022, Duta Museum Wayang Kekayon Yogyakarta, Anisyah Padmanila Sari melaksanakan salah satu program kerjanya selama menjadi Duta Museum DIY 2022. Di episode ke-2 ini, menghadirkan dua narasumber yang berprofesi sebagai Dosen di jurusan Pedalangan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Selain sebagai Dosen, kedua narasumber tersebut juga seorang Dalang. Narasumber pertama adalah Aneng Kiswantoro, M.Sn dan narasumber kedua adalah Hariyanto, S.Sn., M.Sn.

 

 

Sebelumnya, Wayang Talks #1 pada Kamis, 27 Januari 2022 juga menghadirkan dua narasumber Pegiat Budaya yaitu Wahono, S.Sn., M.Hum dari Yogyakarta dan Leon Gilberto Medellin Lopez, S.Sn dari Mexico. Pada episode pertama, webinar yang dikemas dalam bentuk dialog interaktif ini bertajuk “Bincang Rotasi Budaya”. Membahas tentang pengertian rotasi yang dimaknai sebagai perputaran suatu objek yang memiliki sumbu, yakni perputaran yang merujuk pada sumbu budaya. Bagaimana perputaran budaya itu terjadi saat kita mengenal kebudayaan lain, akankah kita kembali pada sumbu tersebut atau berhenti pada titik berbeda. Dalam acara tersebut, narasumber Wahono yang juga seorang Dalang, membagikan pengalamannya dalam mempelajari kebudayaan, baik budaya Indonesia maupun budaya luar negri. Di beberapa kesempatan Ia telah mengunjungi beberapa Negara seperti Korea Selatan dan Italia, untuk saling mengenal kebudayaan negara-negara tersebut.

 

 

 

Sedangkan narasumber Leon Gilberto adalah seorang warga Negara Mexico yang datang ke Indonesia tepatnya di Surakarta untuk mempelajari seni karawitan dan telah menyelesaikan pendidikan S-1 nya di Institut Seni Indonesia Surakarta dengan mengambil jurusan Seni Karawitan. Diskusi tersebut semakin menarik karena peserta sangat antusias dengan topik pembahasannya dengan memberikan komentar dan pertanyaan. Jumlah pendaftar dalam webinar Wayang Talks #1 mencapai 211 pendaftar. Melihat hal tersebut, dialog interaktif kembali diadakan pada bulan Februari ini. Mengingat di bulan ini diperingati sebagai hari Imlek, tema yang diangkat bertajuk “Saling Silang Budaya, Wayang Potehi dan Wayang Cina Jawa” dengan jumlah pendaftar sebanyak 222 peserta.

 

 

Wayang Potehi menjadi materi pertama yang dibawakan oleh narasumber Hariyanto. Teater boneka potehi berasal dari Tiongkok, Provinsi Fujian tepatnya di daerah Quanzhou dan Zhanghou. Pertunjukan ini juga banyak dimainkan di daerah Guangdong. Potehi masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Tionghoa yang bermigrasi sekitar abad 16-19. Tercatat keberadaannya kira-kira tahun 1772 di Semarang, Jawa Tengah dalam rangka upacara pemisahan patung Dewi Kwan Im. Potehi menjadi pertunjukan yang berfungsi  sebagai ritual dalam penghormatan leluhur atau persembahyangan untuk dewa. Lakon yang dimainkan mengenai legenda atau sejarah dewa-dewa Tiongkok. Teater boneka ini dimainkan dalam upacara keagamaan Tridharma atau agama Kong Hu Cu di Kuil atau Klentheng. Sekilas pengenalan dari wayang potehi,  yang kemudian dilanjutkan oleh materi kedua dari narasumber Aneng Kiswantoro tentang Wayang Cina Jawa.

 

 

Wayang Cina Jawa atau yang biasa disebut Wacinwa adalah bentuk pakeliran wayang dengan karakter tokoh-tokoh dari Cina. Wacinwa dibuat oleh Gan Thwan Sing pada tahun 1925 di Yogyakarta. Wacinwa mencapai puncak kejayaannya dengan pementasan di berbagai kota di Indonesia seperti Semarang, Jawa Timur dan Jawa Barat pada tahun 1930-1940. Namun mengalami kemunduran ditahun 1967, hingga muncul kembali tahun 2014 oleh Dalang Ki Aneng Kiswantoro di Sonobudoyo dalam acara Pameran Wacinwa. Pada tahun 2015, Ki Aneng Kiswantoro melakukan perancangan pembuatan wayang Wacinwa agar mudah digerakan dalam pertunjukan. Karena bentuk wayang Wacinwa aslinya relatif lebih kecil dari wayang kulit pada umumnya. Koleksi tersebut pun hanya ada di Museum Sonobudoyo dan di Amerika. Sehingga dalam kebutuhan pementasan Ki Aneng Kiswantoro mereplika wayang Wacinwa dan membuat format pertunjukan agar dapat dinikmati oleh masyarakat pecinta wayang khususnya masyarakat keturunan Tionghoa.

Dari forum diskusi tersebut, Museum Wayang Kekayon Yogyakarta mencoba berbagi informasi seputar dunia pewayangan dan kebudayaan Jawa. Diharapkan seluruh lapisan masyarakat mengenal kembali wayang sebagai salah satu hasil budaya dan juga identitas diri. Program Webinar Wayang Talks ini juga berusaha agar selalu dapat mengangkat tema-tema kebudayaan lainnya selain topik wayang. Sampai jumpa di Wayang Talks #3 Sahabat Museum!

 

Oleh Anisyah Padmanila Sari

          

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta