by museum|| 04 Maret 2022 || || 776 kali
Tanggal 1 Maret baru saja ditetapkan menjadi Hari Penegakan Kedaulatan Negara oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Keputusan ini tentunya tidak terlepas dari peristiwa penting dalam sejarah bangsa yaitu Serangan Umum 1 Maret 1949. Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan titik balik yang sangat penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Keberhasilan Serangan Umum 1 Maret 1949 pada saat itu menunjukkan bahwa eksistensi negara Indonesia masih ada. Hal ini kemudian membuka mata dunia internasional dan memperkuat upaya perjuangan diplomasi Indonesia di luar negeri. Dunia internasional kemudian mengecam perbuatan Belanda dan akhirnya Indonesia diakui sebagai negara yang berdaulat.
Museum Monumen Yogya Kembali tentunya tidak ingin ketinggalan dalam merayakan peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara ini. Pada Selasa pagi (1/3/2022), Museum Monumen Yogya kembali menggelar upacara peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949. Upacara dimulai pada sekitar pukul 07.30 WIB dan bertempat di sebelah utara Dinding Rana Pahlawan Museum Monumen Yogya Kembali. Upacara digelar secara sederhana dan pesertanya terbatas hanya diikuti oleh karyawan museum. Hal ini dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda dan adanya pemberlakuan kebijakan PPKM di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Walaupun begitu, upacara tetap dapat dilaksanakan secara khidmat. Nanang Dwinarto selaku Kepala Bagian Operasional Museum Monumen Yogya Kembali memaparkan bahwa upacara memperingati Serangan Umum 1 Maret 1949 ini merupakan agenda tahunan yang rutin dilakukan di Museum Monumen Yogya Kembali. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenang dan menghormati jasa dari para pahlawan pejuang bangsa terdahulu. Harapannya semangat perjuangan para pahlawan tersebut dapat diresapi dan direfleksikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Tidak hanya itu, enam hari sebelumnya atau pada Rabu sore (23/2/2022), Forum Komunikasi Museum Sleman (FKMS) mengadakan kegiatan talk show bertajuk Museumania edisi ke-11 dengan mengangkat tema Semangat Gotong Royong Serangan Umum 1 Maret 1949 dan bertempat di Museum Monumen Yogya Kembali. Musemania edisi ke-11 ini menghadirkan 3 narasumber yang sudah berpengalaman dalam bidang permuseuman. Narasumber yang pertama ada Kolonel Sus Yuto Nugroho, S.S. selaku Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, lalu narasumber yang kedua ada Hasti Kusuma Dewi, S.S. selaku Kepala Urusan Humas dan Pemasaran Museum Monumen Yogya Kembali, dan narasumber terakhir ada Naufal Raffi Arrazaq, M.Pd. selaku Kurator Museum Pendidikan Indonesia. Lalu moderator yang bertugas pada kesempatan ini adalah Muhammad Dwikifigo Nugroho selaku Duta Museum DIY tahun 2022 untuk Museum Monumen Yogya Kembali.
Banyak hal yang dapat dikulik dari penjelasan ketiga narasumber mengenai kisah sejarah perjuangan sekitar peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, mulai dari penjelasan mengenai peristiwa Agresi Militer Belanda II, kondisi Ibu Kota Yogyakarta pada saat itu, nilai-nilai kegotongroyongan dari tentara dan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada saat itu, hingga refleksi mengenai hal apa saja yang dapat dilakukan oleh generasi sekarang untuk memaknai kisah-kisah perjuangan dan nilai-nilai kegotongroyongan selama peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Untuk mengetahui lebih lengkap, masyarakat umum bisa menyaksikan tayangan Talk Show Museumania edisi ke-11 dengan tema Semangat Gotong Royong Serangan Umum 1 Maret 1949 ini melalui kanal Youtube resmi dari FKMS yaitu FKMS TV.
Oleh: Muhammad Dwikifigo Nugroho (Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Monumen Yogya Kembali)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...