Tabur Bunga Memperingati Serangan Umum 1 Maret 1949 yang ke-73 di Makam Somenggalan

Keberhasilan serangan yang dilancarkan pada 01 Maret 1949 merupakan titik balik bagi Indonesia sehingga mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Tetapi siapa yang mengira bahwa keberhasilan Letnan Kolonel Soeharto dalam memimpin serangan tersebut membawa Belanda untuk mencari tahu siapakah sosok “Soeharto” tersebut. Datang ke Desa Kemusuk, Belanda yang mencari sosok Soeharto membumihanguskan desa tersebut. Tak diam saja, para pejuang dan rakyat tentunya memberikan perlawanan sehingga jatuhlah korban jiwa. Untuk mengenang jasa mereka yang telah pergi, Museum Memorial HM. Soeharto bekerja sama dengan Yayasan Kajian Citra Bangsa memperingatinya dengan melaksanakan upacara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Somenggalan, Kemusuk.

Senin (28/02) Museum Memorial HM. Soeharto mengikuti serangkaian agenda tahunan untuk memperingati peristiwa geger kemusuk. Upacara yang dipimpin oleh Panewu Kapanewon Sedayu­­ ini dihadiri oleh Pejabat Pemerintah Kabupaten Bantul, Ketua Barahmus DIY, Duta Museum DIY 2022, Forum Komunikasi Kapanewon Sedayu, Pejabat Kalurahan Argomulyo, lembaga pendidikan dan tokoh masyarakat di wilayah Sedayu. Selain sebagai peringatan serangan umum 1 Maret 1949, dalam upacara ini Duta Museum DIY 2022 berkesempatan mewawancarai berbagai tokoh politik mengenai pengukuhan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Sehingga mengukuhkan 1 Maret sebagai hari Penegakan Kedaulatan Negara merupakan Langkah yang tepat untuk meningkatkan semangat nasionalisme warga Indonesia” begitulah kesimpulan yang dari hasil wawancara beberapa tokoh politik yang hadir dalam upacara tersebut. Sejalan dengan hal tersebut mari terus tumbuh menjadi bangsa yang besar dan maju. Salam sahabat museum! Museum dihatiku!

Yessi Fatika Sari, S.Pd.

Duta Museum 2022 untuk Museum Memorial HM. Soeharto