Keteguhan Jiwa Nyi Hadjar Dewantara

by museum|| 12 April 2022 || || 459 kali

...

“Aku tak tahu apa yang akan terjadi dengan hari kemudian apabila tiada Nyi Hadjar,” demikian yang diungkapkan Ki Hadjar Dewantara dalam momen ketika beliau menerima penghargaan berupa padepokan yang dipersembahkan oleh keluarga besar Tamansiswa.

 Lahir dengan nama Raden Ajeng Soetartinah yang merupakan putri bangsawan keturunan Sri Paku Alam III. Akrab dikenal sebagai Nyi Hadjar Dewantara, kehidupannya tidak pernah lepas dari pasang surut perjuangan bersama Ki Hadjar Dewantara. Mereka menikah tepat sebelum akhirnya Ki Hadjar bersama Tiga Serangkai diasingkan ke Belanda yakni pada Agustus 1913. Dalam pengasingan, Nyi Hadjar turut serta dalam berjuang di sana. Perannya tidak hanya sebagai istri Ki Hadjar saja, melainkan menjadi kawan perjuangan bagi Tiga Serangkai. Bahkan di sana beliau turut andil dalam menjalankan tanggungjawab untuk ikut bekerjasama dengan Tiga Serangkai. Salah satu dedikasinya dalam membantu Tiga Serangkai yakni dengan menjadi guru di Frobel School, sebuah taman kanak-kanak di Weimar Den Haag untuk mencukupi kebutuhan mereka selama di Belanda.

Keteguhan hati Nyi Hadjar sebagai istri seorang pejuang tidak hanya selama di pengasingan saja. Usai pulang dari Belanda, Ki Hadjar pernah mendapat Pers Delict (Pelanggaran Undang-Undang Pers Kolonial Belanda) hingga menjadikan beliau dipenjara. Ketidakadilan terjadi karena ada oknum yang meminta agar Ki Hadjar dipenjara di Tahanan Kriminal Pekalongan. Tentu saja Nyi Hadjar tidak tinggal diam, beliau mengemban tugasnya sebagai seorang istri dengan mengirim makanan dan mengemban tugas partai pula untuk memberi informasi. Akhirnya Nyi Hadjar berjuang agar Ki Hadjar dipindahkan ke penjara Semarang. Beliau menghubungi saudaranya di Dewan Rakyat Batavia untuk melaporkan ketidakadilan yang terjadi. Hal itu akhirnya diketahui oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda hingga kaget menerima kabar tersebut. Akhirnya Ki Hadjar dipindahkan ke Tahanan Politik Semarang.

Betapa besar perjuangan Nyi Hadjar dalam membersamai Ki Hadjar hingga akhirnya mendirikan Tamansiswa. Bahkan setelah Ki Hadjar meninggal dunia, Nyi Hadjar terus memperjuangkan Tamansiswa hingga menjadi Pemimpin Umum hingga akhir hayatnya. Pada tahun 1960-an beliau ikut serta dalam mendirikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dan menjabat sebagai rektor pada tahun 1965. Begitu pula amanat Ki Hadjar untuk menjadikan rumah bekas peninggalannya sebagai museum akhirnya diresmikan oleh Nyi Hadjar pada tanggal 2 Mei 1970. Jasa dan pengorbanan Nyi Hadjar Dewantara tak lekang oleh waktu.

Penulis: Aulia Rachma Diah (Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Dewantara Kirti Griya)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta