Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama Kini Lebih Modern dengan Augmented Reality

Tak kalah harum dengan museum-museum lain di Yogyakarta. Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama "harum" dengan berbagai koleksi bersejarahnya yang ada. Museum ini memiliki gedung dan koleksi yang bersejarah dari masa ke masa. Tidak hanya koleksi yang berbentuk diorama, kendaraan perang, senjata saja, ternyata museum Pusat TNI AD ini memiliki koleksi yang mengikuti perkembangan zaman. Apa saja koleksinya?

1. Virtual Presenter

Ketika masuk ke dalam gedung museum, pengunjung akan disambut dengan virtual presenter secara otomatis.Terdapat tiga layar dengan posisi vertikal yang akan menjelaskan secara singkat Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama. Menggunakan vidio mapping dengan interactive sensor dan konten vidio special effect green screen dan motion graphic.

2. Teatrikal 8 Palagan

Menggunakan teknologi video mapping active dengan sensor optic detection ketika halaman buku dibuka. Apabila buku dibuka maka layar akan secara otomatis memutar vidio peristiwa 8 palagan. Vidio berisi pemaparan 8 palagan dan peristiwa mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

3. Cheoptic Hologram

Layar hologram yang menjelaskan mengenai 8  peristiwa palagan di Indonesia. Dilengkapi dengan touch board 8 sensor. Masing-masing sensor memiliki penjelasan mengenai peristiwa 8 palagan.

4. Augmented Reality Games

Ketika badan kita berada pada point sensor maka akan dideteksi. Berbagai screen diantaranya games dapur umum, games menyembuhkan prajurit yang sakit dan dapat terlihat pengunjung menggunakan pakaian prajurit. Pada games ini menggunakan teknologi augmented reality.

5.Photo Booth

Terdapat 6 unit layar yang tersinkron dalam satu kesatuan. Menggunakan teknologi augmented reality dan photo booth. Sehingga koleksi ini sebagai galeri foto digital. Pengunjung juga dapat menyimpan foto dengan menyambungkan dengan wifi yang sudah tersedia.

Nah, ternyata masih banyak koleksi di Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama yang menggunakan teknologi canggih. Jadi, ayo ke museum!

Penulis: Kuni Qurota Aini

Sumber foto: Kuni Qurota Aini