Koleksi Unggulan Museum Kotagede : "Parade" karya Wulang Sunu

Museum Kotagede Intro Living museum adalah sebuah ruang yang tumbuh bersama pergerakan masyarakat yang hingga kini masi bergeliat. Sebagai mula dari cerita yang berawal dari Mataram Islam, hingga masa kemerdekaan juga kejayaan ekonomi masyarakatnya melalui berbagai bidang, Museum Kotagede menghadirkan empat klaster dengan koleksi yang bisa dinikmati.

Koleksi museum biasanya merupakan tinggalan artefak peradaban sebelumnya ataupun arsip dokumentasi perkembangan masyarakatnya. Namun Museum Kotagede memiliki satu koleksi museum yang merupakan interpretasi dari aktifitas masyarakat yang berkelindan dengan sejarah menjadi suatu karya instalasi seni.

Adalah Wulang Sunu, seniman Yogyakarta yang dirangkul oleh Dinas Kebudayaan untuk menyajikan suatu diorama interaktif yang menghadirkan kisah perjalanan Kotagede sebagai kota dari masa ke masa. Wulang Sunu membangun sebuah ruang pertunjukkan yang memperlihatkan empat narasi yang mewakili masyarakat Kotagede yaitu ; 1. Parade Sejarah Kotagede dari Mataram Islam, 2. Kotagede sebagai Sentra Ekonomi, 3. Agama dan Kebangkitan Nasional, dan 4. Rumah Kalang dan kontribusi Wong Kalang.

Masing-masing narasi ditampilkan pada 4 sisi jendela dengan layar vertikal. Gaya ilustrasi Wulang Sunu dengan karakter tokoh dan pewarnaan yang khas membalut informasi sejarah dengan sangat menarik dan nilai estetika yang apik. Tak jarang para pengunjung dengan runtut mengikuti tayangan ilustrasi masing-masing narasi dari awal hingga akhir yang keseluruhannya berdurasi sekitar tujuh menit.

"Parade" karya seniman Wulang Sunu dapat dinikmati di Klaster Seni Pertunjukkan, Sastra, Adat - Tradisi, dan Kehidupan Keseharian di Museum Kotagede Intro Living Museum yang berlokasi di Jalan Tegalgendu no. 20b, Prenggan, Kotagede Yogyakarta. Museum Kotagede menerima kunjungan pada hari Senin hingga Jumat pukul 8.00 - 16.00 WIB. Silakan melakukan reservasi untuk pendataan kunjungan atau kirim pesan langsung di Instagram @museumkotagede untuk informasi lebih lanjut.

Salam Sahabat Museum.

Museum di hatiku.

Sheila Sanjaya

Duta Museum DIY.