by museum|| 30 Mei 2022 || || 2.620 kali
Awal sebelum Kerajaan Mataram Islam berdiri, Wilayah Kerajaan Mataram merupakan bagian dari Kesultanan Pajang. Pada saat itu wilayah tersebut dikenal sebagai alas mentaok. Alas Mentaok merupakan sebutan yang dikenal hingga saat ini, dimana digambarkan berupa rerimbunan hutan. Dari bentuk rerimbunan hutan tersebutlah Panembahan Senapati atau nama lainnya Danang Sutawijaya mendirikan sebuah Kerajaan bercorak islam yakni Kerajaan Mataram Islam. Lokasi dari berdirinya Kerajaan Mataram Islam bila disesuaikan dengan keadaan saat ini berada di Yogyakarta, dengan ibu kota Kerajaan Mataram Islam ada pada Kotagede.
Di Kotagede tersebut Kerajaan Mataram Islam mengalami 3 masa kepemimpinan,yakni masa Danang Sutawijya/ Panembahan Senapati, Raden Mas Jolang/ Prabu Hanyakrawati dan Raden Mas Jatmika atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sultan Agung. Saat Sultan Agung memimpin, ibu kota dipindahkan ke Kerta dimana jarak dengan Kotagede sekitar 7 km. Banyak kemajuan diberbagai sektor kehidupan, termasuk budaya, hukum, tata kelola pemerintahan, dan lain sebagainya. Pada masa Sultan Agung pula perhitungan tanggal Jawa digunakan, adapun perhitungan tanggal tersebut merupakan hasil kombinasi antara kalender Hijriah dengan kalender Saka. Sepeninggal Sultan Agung, takhta kerajaan dilnjutkan oleh anaknya Raden Mas Sayidin atau yang lebih dikenal Amangkurat 1.
Pada masa Amangkurat 1 ibu kota Kerajaan Mataram Islam dipindahkan dari Kerta ke Plered, dimana jarak perpindahannya tidak begitu jauh. Namun sampai saat ini kemegahan Kerajaan Mataram Islam di Plered tersebut tidak dapat kita nikmati secra visual seutuhnya, hanya puing-puingnya saja / situs-situsnya saja.
Wangi Sukma Fatimah Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Pleret J
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...