by museum|| 14 Juni 2022 || || 734 kali
Kualitas masyarakat suatu bangsa tidak bisa dilepaskan dari latar belakang pendidikannya. Bangsa yang memahami betul pentingnya menegakkan pendidikan adalah bangsa yang sadar akan pentingnya kesejahteraan dan kualitas masyarakatnya. Hal inilah yang kemudian mendorong Indonesia terus berupaya menciptakan keadilan dalam memperluas jangkauan pendidikan agar merata ke hampir seluruh wilayah negaranya. Bahkan, tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ini telah tertera dengan jelas dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan bangsa.
Kisah perjuangan panjang Indonesia dalam menegakkan pendidikan telah berlangsung lama. Banyak pahlawan yang telah berkorban demi berupaya menciptakan kenyamanan bagi masyarakat Indonesia agar dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Hal ini dilatarbelakangi fakta bahwa pendidikan tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan kualitas anak bangsa tetapi juga sebagai upaya membentuk dan melahirkan insan-insan muda yang siap membawa perubahan bagi bangsanya di masa yang akan datang.
Melihat pentingnya pendidikan dan pengorbanan para pahlawan untuk memperjuangkan pendidikan di Indonesia, Sugeng Mardiono, yang pada tahun 2008 menjabat sebagai Rektor Universitas Yogyakarta, menyadari betul pentingnya rekaman sejarah, khususnya pada bidang pendidikan. Pada masa itu, belum banyak museum-museum bertemakan pendidikan yang secara khusus menyimpan koleksi-koleksi seputar sejarah dan perkembangan pendidikan di Indonesia.
Beliau mengharapkan kisah-kisah perjuangan para pahlawan yang berjasa dalam bidang pendidikan mulai dari Ki Hadjar Dewantara, Raden Ajeng Kartini, hingga KH. Ahmad Dahlan mampu terekam dengan jelas. Hal ini beliau lakukan tidak hanya sebagai bentuk apresiasi tetapi juga mampu mendorong generasi penerus bangsa agar sadar mengenai pentingnya pendidikan yang telah berhasil ditegakkan melalui perjuangan panjang tersebut. Adanya rekaman sejarah ini juga berfungsi untuk membantu generasi muda memahami proses perkembangan sejarah dari masa ke masa.
Hal inilah yang kemudian mendorong beliau untuk mendirikan Museum Pendidikan Indonesia UNY. Inisiasi pendirian museum bertemakan pendidikan ini kemudian disambut dengan baik oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kemudian pada 8 Juli 2008, museum ini diresmikan dan menjadi museum pendidikan pertama yang dibangun di Indonesia. Museum ini juga dibangun sebagai bentuk dedikasi terhadap Universitas Negeri Yogyakarta yang dikenal sebagai universitas yang sejak dahulu telah banyak melahirkan guru dan aktor-aktor pendidikan lainnya. Tidak hanya itu, Museum Pendidikan Indonesia UNY ini juga berdiri dengan kokoh di Kota Yogyakarta yang dikenal sebagai Kota Pelajar dan destinasi wisata pendidikan.
Museum ini telah hadir sebagai wadah yang berhasil merekam proses perkembangan sejarah di Indonesia sejak zaman pra-aksara hingga saat ini. menghadirkan 493 koleksi, museum ini mampu memberikan gambaran yang jelas mengenai perjuangan dan proses perkembangan pendidikan di Indonesia yang tidak mudah.
Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, sudah saatnya kita harus memahami dan menyadari betul pentingnya mengenyam pendidikan. Kemudahan dalam mengakses pendidikan yang kita nikmati hari ini merupakan hasil jeri payah para pahlawan dan berbagai pihak yang terus berupaya meningkatkan kualitasnya. Dengan begitu, sebagai bentuk apresiasi, mari kita mulai langkah kecil kita dengan mempelajari sejarah perkembangan pendidikan Indonesia di Museum Pendidikan Indonesia UNY.
Oleh: Adinda Raissa
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...