Refleksi Museum Masa Kini di Museum Sonobudoyo

by museum|| 28 Juni 2022 || || 1.137 kali

...

Museum menjadi salah satu dari banyak saksi sejarah dengan fungsinya menyimpan berbagai kisah yang telah terkurasi menjadi satu tema besar tertentu. Museum akan terus beradaptasi dengan kebutuhan di setiap perkembangan zaman, seperti halnya dengan suatu hal yang mampu bertahan apabila ia beradaptasi secara terus menerus dengan kondisi zaman yang sedang bergulir di waktu tersebut. Museum masa kini ialah museum yang mampu menciptakan suasana apik yang mampu menarik berbagai generasi untuk mengunjungi dan berkegiatan di museum tersebut secara berulang. Hal tersebut ialah yang disebut sebagai keberlanjutan, keberlanjutan museum akan lebih menghidupkan museum itu sendiri karena pengunjung akan secara berulang mengunjungi museum dengan tujuan yang berbeda-beda. Sama halnya saat kita mengunjungi pusat perbelanjaan yang menyuguhkan berbagai suguhan hiburan dan kebutuhan lainnya yang beragam.

Salah satu museum yang telah memiliki hal tersebut adalah Museum Sonobudoyo. Museum Sonobudoyo terus mengalami pembaruan-pembaruan yang dirasa sangat nyata untuk menarik minat pengunjung baik wisatawan lokal maupun internasional. Suguhan Museum Sonobudoyo tidak berhenti pada suguhan pameran koleksi tetap saja, namun dilengkapi dengan kegiatan belajar kebudayaan seperti latihan menari, latihan gamelan, tontonan pertunjukkan, bioskop yang diakses secara gratis dan adanya pertunjukkan musik yang membawakan berbagai jenis musik. Salah satu hal yang perlu diperhatikan juga ialah pergerakan dari Museum Sonobudoyo untuk berinteraksi dengan masyarakat, salah satunya adalah konten yang diberikan berupa bahan edukasi yang dikemas secara ringan agar dapat masuk dalam berbagai golongan masyarakat.

 

 

Museum masa kini rasanya telah melebur agar dirasa lebih dekat dengan masyarakat. Eksistensi museum itu sendiri diharapkan mampu menjadi sebuah kebanggaan yang melekat dalam hati masyarakat. Walaupun dirasa berat untuk mengubah stigma tersebut, namun dengan pergerakan yang dilakukan secara konsisten pasti mampu memberikan dampak yang semakin hari akan semakin meluas ke berbagai golongan masyarakat. Museum masa kini merupakan hasil kolaborasi dari berbagai golongan masyarakat dari segi usia, perkerjaan, keahlian, tingkatan, dll. Guyub menjadi sebuah sinergi bagi museum untuk mampu mempertahankan dirinya dalam berbagai gempuran kebudayaan-kebudayaan baru yang tentunya akan sukar kita tepis di era modern ini. Menjaga museum sama dengan menjaga kita dalam bermasyarakat karena museum akan terus berkembang seperti halnya dengan masyarakat itu sendiri. Kita adalah baian besar dari museum masa kini dan masa selanjutnya.

 

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta