by museum|| 29 Juni 2022 || || 1.734 kali
Pada hari Minggu, tanggal 19 Juni 2022 pentas cokekan digelar di Museum Gunungapi Merapi. Pementasan ini digelar tepat di samping barat maket simulasi persebaran awan panas Gunungapi Merapi yang letaknya sangat strategis. Pengunjung dapat menikmati pementasan ini ketika masuk museum ataupun setelah tour museum selesai. Iringan alunan lagu tradisional dan busana adat Jawa yang dikenakan para pementas memberikan kesan unik dan menarik, terlebih bagi pengunjung yang datang dari luar kota. Pengunjung dapat berkeliling museum, mendapat informasi mengenai kegunungapian sekaligus menikmati lagu-lagu Jawa yang indah. Selain menikmati hiburan kesenian cokekan pengunjung juga dapat ikut berpartisipasi dengan ikut menyumbang lagu saat pementasan.
Cokekan merupakan kesenian tradisional dari Jawa yang merupakan warisan budaya tak benda. Musik cokekan dulunya banyak ditemui dan didengar sebagai kesenian tradisonal yang dibawakan oleh pengamen-pengamen di pasar tradisional. Kesenian cokekan menggunakan sekelompok susunan alat karawitan tradisional (gamelan) yang terdiri gender barung, siter, kendang, gong dan alat musik lain yang dimainkan oleh para wiyaga. Selain penabuh gamelan dalam kesenian ini juga terdapat pesinden yang dapat berjumlah satu ataupun dua.
Sebagai upaya untuk menghibur sekaligus mengenalkan kembali kesenian cokekan kepada masyarakat, Museum Gunungapi Merapi menghadirkan kesenian tersebut di tengah masyarakat yang modern saat ini. Pentas seni cokekan ini biasanya ditampilkan saat weekend antara hari Sabtu atau Minggu, karena pengunjung cenderung ramai berkunjung di hari tersebut. Pentas seni cokekan ini biasanya dimulai pada pukul 10.00 sampai 14.00 WIB.
Kesenian ini mendapat antusiasme yang tinggi, hal ini dilihat dari para pengunjung yang berhenti di depan panggung setelah kegiatan tour museum selesai untuk menikmati pementasan cokekan ini. Tak jarang dari mereka juga mengabadikan pementasan ini melalui smartphone pribadi mereka.
Oleh: Nadia Farah Safana Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Gunungapi Merapi
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...