Komunitas Jelajah, Upaya Masyarakat mempertahankan pusaka Kotagede.

by museum|| 30 Juni 2022 || || 801 kali

...

Menjadi bagian masyarakat Kotagede tidak serta merta membuat penduduknya menyadari keistimewaannya. Menjalani keseharian di antara peninggalan Mataram, menjadi bagian dari adat kebiasaan. Bertegur sapa di antara himpitan bangunan, & berkelindan dengan tinggalan sejarah, dirasa sama halnya terjadi di kampung tetangga. Namun, sejak adanya kunjungan dari mancanegara sekitar tahun 1998, pandangan baru mulai disadari oleh Mbak Shinta, yang saat itu baru mahasiswa yang sekedar membantu menyambut tamu ayahnya.

Bertugas mengantarkan minum berlanjut ikut rombongan menjelajahi tiap gang di Kotagede, suatu hal yang menjadi keseharian bagi warga Kotagede menjadi  bernilai lebih saat para tamu mancanegara terus menerus terkagum-kagum dari tatanan rumah, arsitektur, dan fenomena sosial yang mereka temui sepanjang jalan. Dari pengalaman tersebut Mbak Shinta yang sedang mengenyam pendidikan pariwisata mulai menyadari nilai budaya yang bisa dikelola menjadi kegiatan pariwisata.

 

 

Mbak Shinta merupakan masyarakat asli Kotagede, keluarga besar lahir & hidup di sana. Meski sempat beberapa kali bertugas di luar kota, Kotagede menjadi pilihan untuk kembali tinggal hingga saat ini. Kearifan lokal seperti tepa selira, handar beni, dan lainnya, sejalan dengan irama hidupnya menjadi magnet yang kuat untuk terus tinggal & berkarya di Kotagede.

Kegiatan pariwisata yang dirintis melalui paket-paket jelajah Kotagede sederhana mulai ditawarkan secara luas sejak hadirnya internet di tahun 2000-an dan komunitas pun mulai terbentuk. Sejalan dengan tingginya minat turis mancanegara yang datang, komunitas jelajah tersebut menyadari bahwa banyak sudut Kotagede memiliki sejarah & peran masyarakat dengan adat tradisinya merupakan keistimewaan tersendiri menghiasi geliat mantan ibukota Mataram Islam itu. Meski begitu, dikarenakan perkembangan jaman, makin banyak pula keluarga yang tidak lagi tinggal & membuat rumah tabon(leluhur)-nya terbengkalai. Banyak rumah-rumah berpindah kepemilikan serta beralih rupa menyesuaikan kebutuhan ekonomi yang baru. Mulai dari kegelisahan ini, pelestarian menjadi isu yang penting.

Kotagede Heritage Trail (Jelajah Pusaka Kotagede) merupakan jenama yang dibangun untuk membawa kegiatan pelestarian berbasis pariwisata yang diperkenalkan sekitar 2006, tepatnya setelah gempa Jogja.  Banyaknya rumah-rumah tradisional yang rusak parah & Jogja Reconstruction Fund yang merupakan lembaga sosial hadir membantu membangun kembali bangunan cagar budaya dan mendorong masyarakat melanjutkan kegiatan jelajah atau blusukan untuk menggerakkan geliat pelestarian & pariwisata. Sejak itulah Jelajah Pusaka Kotagede menjadi jenama yang ditawarkan untuk mengenal Kotagede tidak hanya situsnya namun juga kearifan lokal yang dirawat masyarakatnya.

Sebagai komunitas yang memiliki peran besar menggerakkan kegiatan budaya di pendopo sebagai Art Center Kotagede, pelestarian tidak hanya menyasar bangunan & tata kota saja, namun juga generasi muda Kotagede. Kotagede Heritage Trail mengajak pemuda untuk memandu turis menjelajahi Kotagede serta menawarkan kegiatan budaya seperti menari dan memainkan gamelan. Dengan tanggung jawab yang ada, para pemuda secara tidak langsung memperkaya wawasan tentang seluk beluk sejarah budaya & kemasyarakatan serta mempelajari berbagai bentuk ketrampilan seni. Hal ini yang menjadikan mereka role model atau agen pelestarian yang bisa memperpanjang nafas pusaka yang ada untuk digaungkan & diteruskan ke generasi berikutnya.

 Jelajah pusaka menjadi ruang dialog penting untuk mengenalkan Kotagede juga menarik minat orang luar untuk mengagumi budaya dan membangun rasa cinta masyarakat Kotagede sendiri untuk menjaga ekosistem budaya yang ada.

 

 

Dikutip dari program "Museum Talk #2 : Menjelajahi Labirin Kotagede" yang telah disiarkan melalui Instagram live Jumat, 10 Juni 2022. Program Tersebut menghadirkan Mbak Shinta dari Kotagede Heritage Trail dipandu oleh Sheila Sanjaya, Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Kotagede Intro Living Museum.

 

Dokumentasi arsip Kotagede Heritage Trail.

Ditulis oleh Sheila Sanjaya.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta