Melalui Dinding Museum Perjuangan Mengenang 95 Tahun Silam PNI Berdiri

by museum|| 05 Juli 2022 || || 19.126 kali

...

Tahukah Sahabat Musuem jika Museum Perjuangan Yogyakarta memiliki relief peristiwa sejarah yang menceritakan secara kronologi dari masa lahirnya Boedi Oetomo samapai dengan terbentuknya NKRI 1950? Pada kesempatan ini Duta Museum Perjuangan akan mengulas sejarah berdiri sampai dengan pembubaran PNI.

Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927. Berganti nama menjadi Partai Nasional Indonesia dengan kependekan yang masih sama yaitu PNI pada kongres pertamanya yang diselenggarakan di Surabaya. Perubahan ini lebih mempertegas sifat pergerakan yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dan kemajuan taraf hidup rakyat Indonesia pada umunya. Sesuai dengan watak PNI maka PNI menetapkan Merah Putih dan kepala banteng sebagai lambangnya. Kesemuanya melambangkan berani, Suci dan percaya kepada diri sendiri. Adapun tokoh-tokoh yang berperan dalam pendirian partai ini antara lain: Soekarno, Iskak Cokroadisuryo, Cipto Mangunkusuma, Samsi, Sartono, Budiarto, Sunario, Anwari.

 Bermula dari Algemene Studie Club, Bandung PNI berdiri. Dasar berdirinya PNI adalah Marhaenisme (sosio-nasionalime dan sosio-demokrasi). Menurut Soekarno dasar Marhaenisme artinya ideologi kerakyatan yang mencita-citakan terbentuknya masyarakat yang sejahtera dan merata. Sedangkan cita-cita PNI adalah jelas "Mencapai Indonesia Merdeka".  Adapun hal-hal yang mendorong berdirinya organisasi ini antara lain:

  1. Pergerakan yang ada mulai melemah sehingga kurang berpotensi menggerakkan massa.
  2. PKI sebagai partai massa waktu itu telah dilarang.
  3. PNI bersifat radikal revolusioner, meskipun para pemimpinnya berasal dari kalangan intelektual.
  4. Propagandanya menarik dan memiliki propagandis ulung seperti Bung Karno yang merupakan pemimpin kharismatik.

 

Melihat perkembangan PNI,maka Pemerintah Hindia Belanda mengawasi dengan ketat para perkembangan PNI, meskipun pada waktu itu gerakannya, masih ada dalam taraf kewajaran. Meski demikian akibat propaganda Ir. Soekarno yang begitu menarik PN Dewan Rakyat pada tanggal 15 Mei 1928 perlu memberikan peringatan kepada pemimpin PNI supaya menahan diri. Namun himbauan itu tidak dihiraukan oleh pemimpin PNI. Peringatan kedua kembali disampaikan oleh pemerintah Belanda pada bulan Juli 1929.

 

Pada akhir tahun 1929 tersiar kabar provokasi bahwa PNI akan mengadakan pemberontakan diawal tahun 1930. Oleh karena itu pemerintah Belanda mengadakan penggeledahan dan penangkapan terhadap para pemimpin PNI yaitu Ir. Soekarno. Maskun, Gatot Mangkupraja, dan Supriadinata pada tanggal 29 Desember 1929. Ir. Soekarno ditangkap sepulang dari Surakarta menghadiri kongres PPPKI yang waktu itu Soekarno masih berada di Yogyakarta. Tokoh PNI pada tanggal 18 Agustus 1930 dihadapkan ke meja pengadilan Landraad Bandung. Pidato pembelaan Soekarno kemudian dikenal dengan judul "Indonesia Menggugat". Dalam pembelaannya itu Soekarno berhasil menguraikan dengan gamblang sisi negatif praktek kapitalisme dan kolonialisme Belanda. Akibatnya pada tanggal 22 Desember 1930 hakim menjatuhkan keputusan antara lain: Soekarno dihukum 4 tahun penjara, Gatot Mangkupro 2 tahun, Maskun 1 tahun 8 bulan, dan Supriadinata 1 tahun 3 bulan. Tiga orang pe bela yang memperjuangkan nasib para pemimpin PNI waktu itu adalah Mr. Sartoner. Suyudi, dan Mr. Sastro Mulyono. Keputusan hukuman bagi para pemimpin PNI di itetapkan oleh Raad van Justitie pada tanggal 17 April 1931.

 

Para pimpinan PNI dituduh melakukan perbuatan mengganggu umum atau menentang kekuasaan pemerintah yang pada dasarnya dikategorikan melakukan kejahatan. Oleh karena itu para pengikut PNI dinyatakan dalam keadaan bahaya Dengan pertimbangan itulah maka PNI dibubarkan pada tahun 1931. Sebagai gantinya para pemuka PNI mendirikan parti baru yaitu Partindo (Partai Indonesia) yang dipimpin oleh Sartono. Hal ini dengan maksud agar perjuangan tetap dapat dilaksanakan. Tetap bagi mereka yang tidak menyetujui pembubaran PNI mereka mendirikan PNI Baru (Pendidikan Nasional Indonesia) yang dipimpin oleh M. Hatta dan Syahrir.

 

Oleh : Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Perjuangan Yogyakarta

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta