Pameran Temporer “Medang: Sejarah dan Budaya Mataram Kuno”

by museum|| 21 Juli 2022 || || 485 kali

...

UPTD Pengelolaan Museum dan Gedung Seni Budaya Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya bersama Museum Pleret yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta berkolaborasi menyajikan pameran dengan tema “Medang: Sejarah dan Budaya Mataram Kuno” dalam rangka Cross Musea Klasik Nusantara 2022. Pameran akan digelar tanggal 26 - 28 Juli 2022 di Museum Sepuluh Nopember Surabaya yang terletak di kompleks Tugu Pahlawan Surabaya. Pameran akan terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. “Museum-museum yang ada di Indonesia diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana pendidikan. Melalui “Pameran Bersama”, museum dapat terintegrasi dengan baik melalui sistem pendidikan formal. Guru–guru sekolah dapat memanfaatkan pameran ini sebagai laboratorium belajar siswa atau bagian dari metode pengajaran mata pelajaran di luar sekolah” Ungkap Dian Lakshmi Pratiwi SS, MA Kepala Dinas Kebudayan (Kundha Kabudayan) DIY

Pameran temporer dengan tema besar kegiatan “Mengenal Sejarah Kerajaan Tanah Nusantara” ini dilaksanakan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sejarah dan budaya bangsa sendiri. Dalam pameran ini, Museum Pleret akan menampilkan sejarah peradaban dan  hasil budaya Kerajaan Medang, seperti salah satunya menampilkan foto prasasti canggal. Sejarah mengenai Kerajaan Medang mengenai para penguasa kerajaan tersebut hingga terjadi perpindahan ibu kota Kerajaan Medang yang sempat berada di wilayah Jawa Timur akan ditampilkan pula dalam pameran. Objek lain yang dipamerkan adalah benda-benda logam temuan yang diduga berasal dari Mataram Kuno serta benda-benda perunggu koleksi dari Museum Pleret. Dalam pameran ini yang tidak kalah menarik ialah ditampilkan foto temuan wadah emas dengan relief cerita Ramayana (mangkuk Ramayana) yang menjadi salah satu karya utama (masterpiece temuan wonoboyo) dari temuan arkeologis Mataram Kuno.

Pameran ini nantinya juga akan memamerkan arca yang cukup populer di masa Mataram Kuno,  yaitu arca Jambala bersifat buddhis yang merupakan symbol kemakmuran. Arca tersebut didatangkan langsung dari Museum Pleret, dimana merupakan temuan dari wilayah Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Agar pameran lebih menarik perhatian pengunjung, beberapa tinggalan arkeologis yang dipamerkan ini ditampilkan dalam bentuk interaktif dengan harapan pengunjung tidak sekedar melihat-lihat namun turut merasakan dan pulang dengan membawa pengalaman baru.

Museum Pleret juga akan menampilkan sentuhan digital berupa mini museum yang merupakan tata pamer digital tinggalan mataram kuno yang ditemukan di Pleret. Pemanfaatan teknologi lainya yang ditampilkan Di akhir pameran, pengunjung akan diajak menjelajah Museum Pleret melalui teknologi digital (Virtual Reality). Dengan adanya Virtual Reality diharapkan museum dapat memenuhi selera para kaum muda dan tidak tertinggal jauh di belakang zaman. 

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
36 Besar Duta Museum DIY 2019 - 2020

by museum || 27 Januari 2020

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman telah memulai seleksi administrasi Pemilihan Duta Museum DIY tahun 2019 pada tanggal 21 Januari 2019. Dari Seleksi Administrasi ...


...
Rapat Koordinasi : Buletin Permuseuman sebagai pusat informasi museum museum di DIY

by museum || 04 Februari 2021

Selasa 2 Februari 2021, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman mengadakan rapat koordinasi dengan Barahmus DIY dalam rangka pembuatan buletin permuseuman 2021. Pada tahun ...


...
40 Tahun Museum Puro Pakualaman

by museum || 04 Februari 2021

source pic : https://kebudayaan.jogjakota.go.id/detail/index/858 Jogja selain merupakan kota pendidikan , kini juga merupakan Daerah Istimewa. Daerah yang menyimpan banyak sejarah, budaya dan ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta