by museum|| 01 Agustus 2022 || || 7.561 kali
Roti Kembang Waru merupakan salah satu kuliner warisan kerajaan mataram islam. roti ini memiliki bentuk yang cukup unik. Bulat serta memiliki delapan sisi dipinggiranya. Ke delapan sisi tersebut bukan tanpa alasan. Roti sejenis kue yang berbentuk unik ini mengandung filosofi cukup mendalam terkait pinggiran sisinya yang berjumlah delapan. Pada masa Kerajaan Mataram Islam Roti Kembang Waru ini selalu menjadi hidangan favorit yang selalu ada dalam setiap hajatan ataupun acara adat pada masa itu. Tiak diketahui persis siapa penemu dari jajanan khas yang saat ini cukup popular di wilayah Kotagede.
Dahulu pasar Legi Kotagede sebelum dipenuhi kios-kios seperti saat ini itu ditumbuhi pohon-pohon lebat yang cukup rindang seperti pohon Beringin dan pohon Gayam. Pada masa Mataram Islam pusat pemerintahan atau ibu Kota nya terletak diwilayah Kotagede ini dan terkenal engan pohon Gayam yang tumbuh subur di sepanjang jalannya. Nah ddiantara pohon-pohon Gayam yang tumbuh terdapat pohon Waru yang tumbuh subur dengan bunganya yang berwarna cokelat kemerahan. Kemudian dibuatlah roti yang berbentuk bunga tersebut karena bunga Waru lebih mudah dibuat dibandingkan bunga Kenanga ataupun bunga mawar.
Alat untuk membuat roti ini membutuhkan cetakan yang terbuat dari besi. Sehingga ukuran dan bentuk dari roti ini ukurannya sama semua. Delapan sisi yang dimiliki roti ini bermakna delapan laku seorang pemimpin. Delapan laku yang dimaksud merupakan personifikasi dari delapan elemen unsur alam yakni Tanah, Air, Angin, Api, Matahari, Bulan, Bintang dan Langit. Jika seorang pemimpin dapat menerapkan 8 laku tersebut, makai a akan menjadi pemimpin yang Berwibawa dan mampu mengayomi semua rakyatnya.
Sumber foto : Brigitta Adelia Dewandari
Ramdani Rachmat
Duta Museum DIY 2022 untuk
Museum Kotagede Intro Living Museum
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...