by museum|| 08 September 2022 || || 92.523 kali
Zaman penjajahan Jepang di Indonesia merupakan saat yang sulit untuk perkembangan pendidikan. Kondisi Pendidikan pada jaman pendudukan Jepang ini jika dibandingkan dengan masa akhir pemerintahan Hindia Belanda dapat dinilai sangat menurun. Jumlah Sekolah Dasar dari 21.500 pada saat pendudukan Belanda menurun menjadi 13.500 pada masa pendudukan Jepang. Sekolah Lanjutan dari 850 menjadi 20. Perguruan Tinggi/Fakultas terdiri dari 4 buah, yang dapat dikatakan untuk beberapa lama belum dapat melakukan kegiatan, jumlah murid sekolah merosot 30%, murid Sekolah Menengah merosot 90%. Guru-guru Sekolah Dasar berkurang 35% guru Sekolah Menengah yang aktif tinggal ± 5%.
Pada masa pemerintahan Jepang pendidikan tingkat dasar menjadi satu macam yakni Sekolah Dasar 6 tahun. Maksud dari Jepang untuk menyeragamkan Sekolah Dasar tersebut supaya dalam pengawasannya, baik isi maupun penyelenggaraannya. Ditinjau dan segi pendidikan, penyeragaman tersebut malahan menguntungkan bagi kita, yaitu dengan hapusnya diskriminasi. Pada dasarnya pendidikan melalui sekolah-sekolah ini hendak di Jepangkan.Tindakan Jepang dalam men-Jepang-kan Indonesia di bidang pendidikan ini dapat kita lihat dengan latihan bagi guru-guru di Jakarta untuk diindoktrinasi dengan Hokko Iciu (kemakmuran bersama).
Guru-guru yang mengikuti latihan di Jakarta terdiri dan atasan guru-guru daerah. Setelah mereka selesai mengikuti latihan di Jakarta, kembali ke daerah masing-masing untuk selanjutnya memberikan indoktrinasi kepada guru-guru di daerah. Seperti yang dilakukan di Yogyakarta, semua guru-guru baik di sekolah negeri maupun swasta diharuskan mengikuti latihan (indoktrine Lama latihan yang diadakan di Yogyakarta yakni 3 bulan (ditambah 3 bulan lagi menjadi 6 bulan. Sekolah-sekolah pada masa pendudukan pang terdir
Sekolah Umum, yaitu:
a. Sekolah Rakyat 6 tahun
b. Sekolah Menengah 3 tahun
c. Sekolah Menengah Tinggi 3 tahun
Sistem pengajaran dan struktur kurikulum ditujukan kepada keperluan Perang Asia Timur Raya. Perang Asia Timur Raya adalah Perang Pasifik atau Perang Asia Pasifik, atau yang dikenal di Jepang dengan nama Perang Asia Timur Raya adalah perang yang terjadi di Samudra Pasifik, pulau-pulaunya, dan di Asia. Konflik ini terjadi antara tahun 1937 dan 1945.
Indonesia secara tak langsung terlibat Perang Dunia II. Perang Dunia II yang berlangsung pada 1939 hingga 1945 terjadi di tiga titik yakni Eropa, Afrika Utara, dan Asia Pasifik. Saat Jepang menduduki Indonesia dibentuklah PETA. Pemerintah Jepang pada tahun 1943 membentuk PETA yang bertujuan untuk menghadapi perang Asia Timur Raya dari serangan blok sekutu.
PETA bukan milik organisasi mana pun tapi langsung di bawah Panglima Tentara Jepang. Tentara PETA dibentuk untuk sebagai tentara teritorial yang berkewajiban mempertahankan wilayah. Tingkatan Pasukan PETA
Dalam PETA, Pemerintah Jepang membagi beberapa tingkatan, yaitu :
a. Daidanco adalah Pasukan PETA yang paling tinggi, yakni batalyon
b. Cudanco adalah merupakan pimpinan kompi
c. Shodanco adalah prajurit dari masyarakat yang pernah sekolah pada tingkat menengah pertama
d. Budanco adalah anggota yang pernah mengenyam bangku pendidikan sekolah dasar
e. Giyuhei adalah kelompok anggota PETA yang belum bersekolah.
Pada Maret 1944, Pemerintah Jepang merasa jika PETA melayani kepentingan Indonesia dari pada Jepang. Bahkan terjadi pemberontakan di Blitar pada 14 Februari 1945 yang dipimpin Supriyadi. Pergerakan yang awalnya digunakan sebagai alat Jepang. Digunakan oleh para pemuda untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. (Kuni).
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...