by museum|| 19 September 2022 || || 1.377 kali
Kerajaan Mataram Islam terkenal sebagai kerajaan yang besar. Kerajaan tersebut mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Agung, penguasa terbesar Jawa setelah pemerintahan Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak. Sultan Agung mampu menjalin hubungan persaudaraan dengan banyak pihak bahkan sampai diluar pulau Jawa, seperti misalnya Kerajaan Aceh. Dari hubungan jalinanan persaudaraan maupun kerjasama yang dibuat antara 2 kerajaan sudah hal yang lumrah bila memberikan atau menerima hadiah. Suatu kali Sultan Agung menerima hadiah dari Kerajaan Aceh berupa kong/ gentong. Kong/ gentong dari Kerajaan Aceh ini diberi nama Kyai Danumaya.
Semenjak Sultan Agung meninggal dan dimakamkan di Imogiri, Kong tersebut dibawah pemeliharaan Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat. Sampai saat ini pemeliharaan serta dalam rangka mengenang jasa Sultan Agung dilakukan upacara Nguras Kong setahun sekali pada bulan Sura tepatnya di hari Selasa Kliwon maupun Jum’at Kliwon. Nguras kong, dimana “Nguras” dalam bahasa Jawa artinya membersihkan sedangkan “Kong” merupakan gentong yang terbuat dari bahan dasar tanah liat. Nguras Kong berarti merupakan membersihkan gentong yang berisi air. Hal ini sama saja dengan penyebutannya Nguras Enceh. Enceh disini memiliki arti sebagai tempayan, wadah besar yang terbuat dari tanah liat biasa digunakan untuk tempat penyimpanan air.
Wangi Sukma Fatimah Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Pleret
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...