Tapak dan Tutur Pekan Dewantara 2022: Jalan-Jalan sambil Belajar Sejarah

by museum|| 20 September 2022 || || 621 kali

...

Perguruan Nasional Tamansiswa, sekolah yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara dengan semangat kebangsaan, baru saja genap berusia 100 tahun pada Juli lalu. Museum Dewantara Kirti Griya bersama Komunitas Cakra Dewantara kembali mengadakan kegiatan Pekan Dewantara 2022 untuk merefleksikan perjalanan panjang Bapak Pendidikan Indonesia itu.

Pada tahun ini, Pekan Dewantara diawali dengan kegiatan “Tapak dan Tutur: Mengenal Sejarah Bapak Pendidikan Nasional” yang baru saja dilaksanakan pada Sabtu lalu (17/9). Isradina Paricha atau akrabnya Syeean, ketua panitia, menyebutkan bahwa kegiatan tahunan ini akan terdiri dari beberapa rangkaian acara.

“Ada kegiatan napak tilas berjudul Tapak dan Tutur, ada diskusi terkait koleksi museum hingga film yang selaras dengan pendidikan atau kebudayaan, dan sebagainya. Yang utama nanti ada pameran,” ungkapnya. Update lengkapnya bisa disimak di instagram @museumdewantara dan @cakra_dewantara, imbuh Syeean.

Tapak dan Tutur sendiri merupakan kegiatan jalan santai menyusuri empat lokasi bersejarah yaitu Museum Dewantara Kirti Griya, Puro Pakualaman, Makam Taman Wijaya Brata, dan Pendopo Agung Tamansiswa. Tujuannya adalah untuk  mengenalkan para pemuda tentang sejarah dan nilai-nilai ajaran Ki Hadjar Dewantara melalui cara yang asyik. Bukan sekadar mendengarkan materi, para peserta diajak jalan-jalan, belajar, dan diberi misi untuk menampilkan kreativitas yang dimiliki.

Puro Pakualaman menjadi lokasi pertama yang dituju untuk mengedukasi peserta tentang masa kecil Ki Hadjar Dewantara. Meskipun merupakan keturunan bangsawan, ia memiliki sifat bersahaja dan peduli terhadap rakyat. Selain dipandu tour guide, di sini peserta juga berdiskusi bersama Ki Sutikno yang juga merupakan pamong Tamansiswa dan pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Perlindungan Anak Kota Yogyakarta 2017-2019.

Lokasi kedua adalah makam Ki Hadjar dan Nyi Hadjar Dewantara yaitu Taman Wijaya Brata. Sesi ini dipandu oleh Listyo H. Krisnarjo atau akrab disapa Cak Lis yang merupakan pendiri Laboratorium Sariswara Tamansiswa. Sariswara merupakan metode pendidikan yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara. Di makam ini, para peserta diajak bernyanyi sambil menyimak sejarah perjuangan Bapak Pendidikan Indonesia itu yang terabadikan pada relief-relief dinding makam. Kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama sebelum para peserta beranjak menuju Pendopo Agung Tamansiswa.

 

 

Sebagai akhir dari perjalanan Tapak dan Tutur, seluruh peserta yang terbagi dalam kelompok menjalankan misi yang diberikan panitia, yaitu mempresentasikan hal menarik yang didapatkan tentang cerita Ki Hadjar dan nilai-nilai yang didapatkan. Mereka menampilkan kreativitasnya dalam berbagai bentuk media, seperti story telling, gambar, video, lagu, dan teatrikal. Usai penampilan, terdapat kegiatan diskusi dan pemberian apresiasi bagi kelompok yang terunik, tersemangat, serta terfavorit.

Kalis Laras Wati, salah satu peserta dari Solo, mengungkapkan kesannya “Setelah ikut ini tuh happy, paling senang ketika panitia memberi misi yang menarik dan kita diberi ruang buat merespon itu.” Harapannya acara seperti ini akan terus berlanjut dan menggairahkan para pemuda dan masyarakat untuk mengenal lebih dekat dengan sejarah Bapak Pendidikan Indonesia. Terlebih diharapkan dapat menumbuhkan minat anak muda dengan mengadakan kegiatan interaktif yang sesuai dengan kebutuhan masa kini dan tidak menghilangkan esensi suasana museum.

 

(Aulia Rachma Diah, Duta Museum DIY untuk Museum Dewantara Kirti Griya)

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta