Selasa Wagen Menjadi Ajang Promo Kebudayaan DIY

by ifid|| 21 September 2022 || || 749 kali

...

Kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) setiap hari Selasa Wage bulan ini jatuh pada tanggal 20 September. Kegiatan yang menampilkan beragam kebudayaan DIY, seperti penampilan 11 Desa Budaya, penampilan musik, pentas tari, jathilan, hingga workshop, kali ini diberi tajuk “Kangen Selasa Wagen”. Kegiatan Selasa Wagen ini diselenggarakan secara luring serta tersebar pada tujuh titik di kawasan Malioboro dan Titik 0 KM.

            Pada kawasan Monumen SO 1 Maret, digelar penampilan 11 Desa Budaya DIY. Sebelas Desa Budaya DIY yang dimaksud adalah Kricak, Sitimulyo, Ambarketawang, Wonokerto, Caturmarjo, Tuksono, Sendangsari, Kotongan, Beji, Sendangsari, dan Semin. Sebelas desa tersebut menampilkan pagelaran tari dengan alur cerita tradisional yang berasal dari desa masing-masing. Selain disuguhkan dengan penampilan 11 Desa Budaya, terdapat 10 stan UMKM yang memeriahkan acara tersebut. Stan-stan tersebut menjual berbagai olahan makanan, makanan tradisional, souvenir, hingga alat dan mainan tradisional.

Stan UMKM dari Kelurahan Kricak

            Selain di kawasan Monumen SO 1 Maret, pada Titik 0 KM terdapat workshop Ecoprint dengan sistem pounding (mengetuk) yang diselenggarakan oleh Komunitas Ecoprint Nusantara. Ecoprint pounding merupakan teknik “membatik” dengan memanfaatkan kandungan tanin yang terdapat pada dedaunan. Dari proses pounding (mengetuk) akan menghasilkan pola dari dedaunan yang digunakan. Pengunjung yang datang dapat mencoba langsung proses pounding dengan membayar minimal lima ribu rupiah sebagai biaya pengganti kain yang nantinya akan digunakan pengunjung tersebut.

Peserta workshop ecoprint pounding

            Di kawasan depan Hotel Mutiara, terdapat workshop klinik aksara yang digelar oleh Komunitas Pegiat Aksara. Pada klinik tersebut, Komunitas Pegiat Aksara memberikan kesempatan pengunjung untuk mengenal lebih jauh tentang aksara jawa. Selain itu, Komunitas Pegiat Aksara juga menampilkan video penjelasan huruf-huruf yang ada pada aksara jawa menggunakan bahasa inggris, sehingga dapat menarik wisatawan asing yang hadir.

            Seluruh kegiatan dan pagelaran yang ada dalam rangkaian “Kangen Selasa Wagen” terbuka untuk umum dan dapat dihadiri oleh seluruh masyarakat serta wisatawan yang berkunjung ke kawasan Malioboro dan Titik 0 KM. (Nadila Dwi Putri R)

 

 

Selasa Wagen Becomes a DIY Culture Promotion Event

 

Routine activities in every Selasa Wage organized by the Culture Office (Kundha Kabudayan) Special Region of Yogyakrta on September 20. Activities that display a variety DIY culture, such as the appearance of 11 cultural villages, music performances, dance performances, jathilan, until the workshop. On this time, Selasa Wagen was given the headline "Kangen Selasa Wagen". The Selasa Wagen activity held and spread at seven points in the Malioboro area and point 0 KM.

On the March 1, in the Monument area, the performance of 11 DIY cultural villages was held. The eleven of DIY cultural village are Kricak, Sitimulyo, Ambketawang, Wonokerto, Caturmarjo, Tuksono, Sendangsari, Kotongan, Beji, Sendangsari, and Semin. The eleven villages showed dance performances with traditional storylines originating from the each village. Besides being presented with the appearance of 11 cultural villages, there are 10 booths UMKM to make the event more intereseting. The booths sell a variety of processed foods, Traditional food, souvenirs, to traditional tools and toys.

Besides in the March 1 Monument area, at the point of 0 KM, there is an Ecoprint workshop with The pounding system (knocking) organized by the Ecoprint Nusantara community. Ecoprint Pounding is a "batik" technique by utilizing the tannin content on the leaves. From the pounding process (knocking) will produce a pattern of the leaves that has been used. The visitors who come can try directly the pounding process with  pay of five thousand rupiahs as a minimum fee for substitute fabrics that will be used later by the visitor.

In the front area of ??the Mutiara Hotel, there is a aksara workshop held by the community of Aksara Activist. At there, the aksara activist community provides an opportunity to the visitors to get to know more about Javanese aksara. In addition, the aksara activist community also displays a video explanation of the letters in Javanese aksara using English, so that it can attract foreign tourists present.

All the activities and performances in the series "Kangen Selasa Wagen" opened to the public and can be attended by the all community and tourists who visiting the Malioboro area and the point of  0 KM. (Elisa Adelia & Farah Sofyana)

 

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Pegawai Dinas Kebudayaaan DIY Menari Badui di Malioboro

by yani || 06 November 2019

Tiap hari Selasa Wage, kawasan Malioboro, Yogyakarta, bebas dari kendaraan bermotor. Pada Selasa Wage hari ini, ratusan orang menari bersama-sama tari Badui, yang merupakan tarian khas kesenian di ...


...
Aksi Flashmob Tari Badui oleh Seratusan ASN Ramaikan Pedestrian Malioboro

by yani || 06 November 2019

Seratusan Aparat Sipil Negara (ASN) Dinas Kebudayan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan flashmob Tari Badui dalam program semi pedestrian Malioboro pada Selasa (5/11/2019).Penari terbagi dalam ...


...
Ratusan ASN Dinas Kebudayaan DIY Menari Badui

by yani || 06 November 2019

Malioboro Selasa WagenRabu Kliwon, 6 November 2019[Harian Jogja] #selasawagen #malioboroselasawagen





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta