Mural, Gambar Penghubung Antar Generasi

Mural adalah seni gambar yang menghiasi dinding – dinding. Bisa kita temui dibanyak tempat, khusunya di Jogjakarta karya seni ini. Terlihat seperti karya ‘jalanan’ tetapi bernilai seni tinggi. Mural sebagai ungkapan identitas, ideologi, dan gagasan para kaum muda. Ya, mural sangat identik dengan anak – anak muda, media dinding yang menghasilkan keindahan dan mempesona bagi siapa saja yang melihatnya.

            Artis seni mural didominasi oleh kaum muda, mejadi perhatian menarik bagi Museum Taman Tino Sidin (TTS). Museum TTS menggandeng Karangtaruna Panca Bhakti Ngestiharjo Kasihan Bantul dan berkolaborasi dengan 12 artis mural Jogjakarta pembuatan Mural bertema ‘Gemar Memural’ dan Sarasehan Kebangsaan dalam rangka  Hari Karangtaruna Nasional 2022 di bulan September ini.

            Artis mural yang digawanagi oleh Adit Doodleman dan  sebelas artis mural yang sudah mempunyai nama ‘besar’ di Jogja, yaitu Love Hate Love, Rune, Minars Woreum, Getlups, Media Legal, Digie Sigit, Siam C Arsita, Kotrek, Winbo Praharso, Zurinka Soiko, dan Zent Prozent.

            Seni mural menjadi jembatan penghubung, sosok Tino Sidin yang melegenda pada angkatan tua (anak – anak tahun 1970 – 1980an) dengan anak – anak muda generasi Z dan Y (anak – anak 1990 – 2000an). Sehingga, nama dan karya-karya Pak Tino yang melegenda menjadi tetap eksis dan diketahui oleh kaum muda sekarang.

            Kegiatan ini dilakukan dengan menggambar mural disepanjang dinding – dinding Jl. Tino Sidin (titik utama depan Museum TTS). Tema mural adalah sosok Tino Sidin yang multi dimensi. Sosok beliau sebagai pelukis, guru gambar ‘sejuta murid’, pejuang angkatan ’45, aktifis kepanduan atau pramuka, salah seorang penolong pertama jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA, aktif didunia film dan spiritual. Mural akan mendominasi gambar, tetapi juga ada graffiti yang melengkapi karya seni dinding ini.

            Proses kegiatan memural di Jl. Tino Sidin dilakukan secara estafet, dimulai 18 September s.d. 27 September 2022. Rabu, 28 September 2022 pukul 09.45 WIB diresmikan oleh Wakil Bupati Bantul Bapak Joko B Purnomo dengan penandatanganan prasasti disambung melihat mural yang terletak di tembok depan museum dan para artis mural yang berkesempatan menjelaskan filosofi ‘muralnya’ kepada beliau.

 Sarasehan Kebangsaan dengan tema ‘Museum Sebagai Tempat Wisata Edukasi, Menumbuhkan Kreativitas Dan Pembentukan Karakter Anak Bangsa’ yang juga diisi oleh Bapak Wakil Bupati Bantul, bersama Kepala Museum Taman Tino Sidin dan Kol. Sus Yuto Nugroho, SS selaku Kepala Pusat Mueum TNI AU Diarganta Mandala Yogyakarta dan Ibu Lisa Lindawati, S.IP., MA sekretaris Karang Taruna DIY, Dosen Fisipol UGM, Direktur Creative Hub UGM. Dipandu Sheila Sanjaya P, S.T Duta Museum, Museum Kota Gede, sebagai moderator dan Lia Nur Pratiwi, S.IP Edukator Dinas Kebudayaan DIY untuk Museum TTS sebagai pembawa acara. Acara ini juga dimeriahkan penampilan dari ‘Teras Study’ yang vokalisnya adalah Duta Museum - Museum Wayang Kekayon, Anisyah Padma N, S.Sn membawakan 2 buah lagu untuk memeriahkan suasana.

            Sarasehan berjalan lancar, dibuka dengan penyampaian materi dari Bapak Wakil Bupati Bantul, kemudian Kol. Sus Yuto N, SS dan materi terakhir disampaikan oleh Ibu Lisa Lindawati, S.IP., MA. Antusias para peserta sarasehan tinggi, dibuktikan dengan banyaknya saran, masukan bahkan permintaan untuk pemerintah Kabupaten Bantul yang langsung disampaikan ke Bapak Joko B Purnomo selaku Wakil Bupati Bantul. Kol. Sus. Yuto Nugroho, SS menyampaikan sejarah perjuangan Pak Tino yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat dan menyampaikan bahwa Pak Tino adalah sosok pahlawan angkatan ’45. Ibu Lisa, menyampaikan materi tentang realitas yang terjadi pada kaum muda yang mempunyai potensi dan tantangan yang semakin besar diera ‘layar’ (internet). Peresmian mural dan sarasehan kebangsaan ditutup dengan sesi foto. Tamu – tamu undangan dan para narasumber  berfoto bersama untuk dokumentasi kegiatan.

Lia Nur Pratiwi, S.IP

Edukator Dinas Kebudayaan DIY