MALAM TIRAKATAN PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA DI MONUMEN PAHLAWAN PANCASILA

by museum|| 05 Oktober 2022 || || 412 kali

...

Pada awal Republik Indonesia prinsip Pancasila diajarkan di sekolah melalui Pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP), lalu seiringnya waktu ada beberapa perubahan penyampaian pendidikan Pancasila, seperti melalui Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), ada juga Pendidikan Kewarganekaan (PKn). Tak lepas dari perubahan itu semua, Pendidikan Pancasila mengenal adanya perbedaan, namun tidak mengenal adanya kebencian. Dulu, rakyat sangat menghargai dan menghormati semua hal yang diajarkan dalam Pancasila. Dulu, sebagian rakyat bisa menerima semua keberagaman dalam persatuan sebagai bangsa Indonesia.

Sekarang, eksistensi Pancasila tidak lagi dipandang sebagai suatu pedoman bertindak dalam kehidupan rakyat Indonesia. Pancasila tidak lagi dihormati dan dihargai seperti yang dulu. Malah ada yang ingin menjatuhkan Pancasila dan menggantinya sebagai dasar negara Indonesia dengan ideologi lain. Lalu, bagaimana dengan Pendidikan Pancasila saat ini? Adakah panduan yang pasti dan jelas bagi generasi masa kini? Tentu perlu adanya pemahaman nilai-nilai Pancasila dan cara untuk menghayatinya. Memahami nilai-nilai saja tidak cukup. Sekadar menghafal di luar kepala butir-butir nilai Pancasila tentu saja jauh dari cukup, tapi pemahaman ini tetap saja mutlak perlu. Setelah suatu nilai dipahami, mesti dilanjutkan ke tahapan berikutnya, yaitu penghayatan.

 

 

Pembahasan ini bertepatan dengan kegiatan yang berlangsung di ‘Malam Tirakatan’ Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang berlangsung di Monumen Pahlawan Pancasila, Kentungan, Sleman (30/09/2022). Acara tersebut turut di hadiri oleh Forkopimda DIY, perwakilan OPD DIY, IDM DIY 2022, elemen masyarakat lainnya dalam hal Bela Negara, juga turut hadir dari keluarga pahlawan revolusi seperti dari cucu Brigadir Jenderal Katamso serta putra dari Kolonel Sugiono.

 

 

Acara Tirakatan tersebut di kemas dengan sarasehan, dengan menghadirkan narasumber Bp. Jazir, ASP. Dalam sarasehan beliau menyatakan kejam dan liciknya pemberontakan G30S/PKI yang menewaskan dua pahlawan revolusi Brigadir Jenderal Katamso, dan Kolonel Sugiyono. “Disini, di Kentungan dibangun Monumen Pancasila untuk mengenang peristiwa bersejarah pemberontakan G30S PKI, agar tidak terulang lagi” ungkapnya. Tentunya ini merupakan momen untuk mengenang, menghormati, sekaligus menghargai perjuangan pahlawan bangsa. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus dapat memaknai Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai landasan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat.

Kemudian seusai sarasehan, dilanjut doa bersama dan potong tumpeng bersama Ketua Umum Panitia Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dan diterima oleh keluarga pahlawan, lalu ditutup dengan ramah tamah bersama para tamu undangan lainnya.

(Ade Amalia, S.Par, Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Monumen Pahlawan Pancasila)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta