by museum|| 17 Januari 2023 || || 5.686 kali
Hallo sahabat museum, pernahkah kalian berfikir ketika musim hujan tiba, kemana air yang sangat banyak itu mengalir? Apakah semua air diserap oleh pepohonan yang ada di sekitar kita? Lalu, bagaimana dengan lingkungan perkotaan yang memiliki sedikit pohon? Nah kali ini kita akan membahas kemana air hujan yang banyak itu mengalir sehingga lingkungan kita aman tidak terjadi banjir.
Sahabat museum, seperti yang kita ketahui bahwa 70% dari bumi tertutup oleh air. Lalu bagaimana saat terjadi hujan dengan curah yang tinggi? Apalagi daerah perkotaan kini tidak banyak memiliki tanah yang bisa digunakan sebagai resapan air. Tentu saja permasalahan seperti ini sudah digagas oleh pemerintah dengan berbagai upaya untuk mencegah banjir. Beberapa diantaranya yaitu dengan menanam pohon resapan air di berbagai titik dan pembuatan drainase.
Drainase adalah saluran Panjang yang dapat menyalurkan massa air yang berlebih di suatu tempat seperti pasar, perumahan, jalan raya, dan perkotaan. Selain itu drainase dapat juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Jadi, drainase tidak hanya menyangkut air permukaan tapi juga air tanah. Kata drainase berasal dari Bahasa inggris yaitu drainage yang mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air, baik yang berasal dari air hujan, air rembesan, maupun air irigrasi dari suatu lahan atau Kawasan yang berlebih. System saluran seperti ini dapat menghindari genangan air di permukaan, sehingga apabila suatu tempat memiliki air berlebih, air tersebut akan masuk melalui saluran drainase ini. Dengan demikian, tentu saja secara fungsional drainase dapat meminimalisir adanya banjir.
Menurut Moduto dalam jurnal Ainal Muttaqin tahun 2011, drainase memiliki banyak fungsi diantaranya:
Nah, perlu sahabat museum ketahui bahwa saat ini sudah banyak tempat yang memiliki drainase. Di Yogyakarta sendiri sudah banyak saluran drainase yang terbukti meminimalisir adanya banjir. Seperti di area Jalan Ring Road Utara Yogyakarta, drainase sangat berfungsi untuk mengurangi genangan air yang berlebih saat curah hujan tinggi sehingga tidak menghambat dan membahayakan pengendara.
Berdasarkan sejarah pembentukannya, drainase dibagi menjadi dua yaitu drainase alami dan drainase buatan. Drainase alami (natural drainage) adalah drainase yang secara alami terbentuk tanpa menggunakan bahan pendukung seperti bangunan pelimpah, batu beton, gorong-gorong dan lainnya. Drainase alami terbentuk karena adanya gerakan air yang merupakan akibat dari gravitasi bumi. Gerakan itu akan menggerus permukaan tanah sehingga terbentuk jalur air yang berfungsi secara permanen. Sedangkan drainase buatan (artificial drainage) adalah drainase yang dengan sengaja dibangun oleh manusia menggunakan bahan seperti batu, pipa, gorong-gorong, dan sebagainya.
Aliran air yang ada di drainase akan berujung di pembuangan akhir yaitu badan air seperti danau, rawa, laut, dan sungai. Nah, karena akan berakhir di badan air, maka kita perlu untuk menjaga saluran drainase agar tetap bersih dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dimanapun.
Oleh: Alfiy Nur Rafi Duta Museum untuk Museum Air
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...