Humanisme historis, Di Film Ki Adjar

by ifid|| 04 Februari 2023 || || 402 kali

...

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Menyelenggarakan Pemutaran Perdana Film Monolog Ki Adjar, Pada tanggal 2 Februari 2023 di XXI Empire. Jl. Urip Sumoharjo, Yogyakarta.

Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudyan) DIY yang hadir dalam pemutaran film tersebut mengatakan bahwa, Proses pembuatan Film Ki Adjar dimulai pada tahun 2021. Meskipun sempat terkendala adanya pandemi Covid-19, pembuatan film ini diselesaikan sesuai rencana. “Pada tahun 2021, melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY bekerjasama dengan ISI Surakarta, produksi film monolog berjudul Ki Adjar dapat direalisasikan. dr. Armantono, M.Sn pun terlibat sebagai narasumber dalam penyusunan naskah film ini,” riset yang dilakukan selama proses pembuatan film adalah pendekatan sejarah dengan konsep humanisme historis. Ki Adjar yang diperankan oleh bapak Sri Margono difilmkan di Yogyakarta, di salah satu ruang Ndalem Pakuningratan, Sompilan, Ngasem. "Film berdurasi 26 menit ini berusaha menghadirkan sisi kemanusiaan Ki Hajar Dewantara dengan bingkai sejarah."

Film Ki Adjar, Awalnya terinspirasi dari sebuah film monolog berjudul "Pangeran Diponegoro" karya Armantono pada tahun 2019.  Film Ki Adjar merupakan sepotong kisah hidup seorang Soewardi Soerjaningrat dalam memperjuangkan pendidikan yang tidak mudah. Sumbangan pemikirannya bagi dunia pendidikan di Indonesia, tidak lepas dari peran serta pengaruh orang-orang terdekat yang dicintainya, Menik sang istri dan Asti putri pertamanya.

 Film Ki Adjar mengisahkan priode tahun 1913, ketika Indonesia masih bernama Hindia Belanda, seorang pemuda berusia 24 tahun dengan pemikirannya yang kritis, menulis di sebuah surat kabar. Untuk melakukan protes rencana perayaan 100 tahun kemerdekaan Belanda di negeri yang dijajahnya. Pemuda itu adalah Soewardi Soerjaningrat, yang kelak dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara. Beliau merupakan pendiri Taman Siswa sekaligus Bapak Pendidikan Nasional. 

Andre Triadiputra, sutradara film Ki Adjar mengatakan “Berbicara mengenai latar belakang, bagaimana kami mencoba menceritakan penggalan perjalanan panjang, pemikiran, lalu juga karya, dari Ki Hajar Dewantara yang merupakan salah satu bapak bangsa. Tentu tidak mudah, banyak referensi yang harus kami baca dan harus baik-baik memilah mana yang bisa masuk dan mana yang penting. Pada akhirnya kami memilih pendekatan yang lebih personal melalui keluarga, putri beliau.”

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang hadir didampingi GKR Hemas berharap film ini bisa berkembang dan memberikan kontribusi untuk masa depan bangsa. “Film monolog ini, bagi saya perlu berkembang. Secara simbolis untuk bisa memberikan, mengingatkan kembali kepada orang-orang tertentu yang bisa memberikan kontribusi untuk masa depan bangsa ini dalam pendekatan budaya. Bagi saya ini sesuatu yang penting, tidak hanya sekadar dihargai tapi bisa membawa manfaat dalam proses kehidupan kita,” terang Sri Sultan.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Menggandeng Angkringan Dinas Kebudayaan DIY promosikan Pekan Budaya Difabel 2021

by sf || 13 November 2021

pekan Budaya Difabel ( PBD ) 2021 akan segera digelar Dinas Kebudayaan Derah Istimewa Yogyakarta, dengan mengambil tema Gemati atau akronim kata yang tulus, diharapkan PBD tahun ini mampu menumbuhkan ...


...
Meningkatkan Kapasitas Disabilitas melalui Workshop PBD 2021

by sf || 15 November 2021

Pekan Budaya Difabel ( PBD ) 2021 mulai bergema di Daerah Istimewa Yogyakarta, kegiatan ini dilaksanakan Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan DIY dalam rangka memperingati Hari Disablitas Internasional ...


...
Sosialisai Hak Kekayaan Intelektual di Dinas Kebudayaan DIY

by sf || 17 November 2021

Dinas Kebudayaan DIY melui kegiatan Pembinaan lembaga Penggiat Seni mengadakan Sosialisasi tentang Hak Kekayaan Intelektual tentang suatu karya. Tujuan utama diadakan kegiatan ini adalah untuk ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta