Kesederhanaan dan Keramahan Keluarga Jenderal Sudirman  

by museum|| 20 Februari 2023 || || 7.585 kali

...

 

Gedung utama Museum Jenderal Besar Sudirman memiliki koleksi-koleksi yang ditata seperti saat Jenderal Sudirman tinggal. Bila mengunjunginya, kita akan disambut dengan banyak kursi dan meja sederhana yang ditata sedemikian rupa untuk bertamu. Rumah Sudirman seolah didesain seperti itu agar memuliakan tamu.

Seperti yang kita ketahui, rumah tangga Sudirman dibalut oleh kesederhanaan yang harmonis. Tampak sekali suasana rumah tangga seorang muslim. Walau Sudirman menduduki jabatan penting dalam masyarakat, pergaulan sehari-hariSudirman dan keluarganya senantiasa supel dan mengesankan.

Pakaian yang Sudirman kenakan saat pergi sembahyang salat Jumat pun sederhana sekali. Acap kali ia pergi hanya dengan sandal. Sudirman tidak mau disanjung-sanjung hanya karena kedudukannya.

Keluarga Sudirman juga sangat ramah terhadap tamu yang berkunjung ke rumah. Siapapun dan dalam dalam keadaan apapun, tamunya selalu diterima dengan penuh rasa hormat dan kekeluargaan.

Waktu Sudirman dalam keadaan sakit, tak pernah sekalipun dirinya membiarkan tamu pulang tanpa ia sendiri yang menemuinya. Ia selalu menyambut tamunya dengan sangat baik. Terlebih untuk orang-orang yang bertamu datang dari jauh, pastinya ada membawa keperluan penting dengan Sudirman.

Kebiasaan tersebut tidak berubah sewaktu menjabat Panglima Besar TNI. Hal ini membuat Sudirman cukup sibuk. Ajudannya sering kewalahan dalam mengatur waktu istirahat Sudirman sesuai dengan petunjuk dokter.

Para tamu yang berkunjung ke rumahnya, selalu membawa kesan baik dan perasaan lega setelah pulang. Dalam melayani tamu-tamunya, keluarga Sudirman tak memandang kedudukan, pangkat, atau kepercayaan. Hal ini berkaitan dengan ajaran Islam di mana seorang tamu harus dilayani dengan sebaik-baiknya, sekalipun tamu tersebut memiliki niat dan tujuan yang kurang baik dalam hatinya karena perbedaan ideologi.

Salah satu hal yang cukup mengesankan dalam kehidupan rumah tangga Sudirman adalah semua orang yang berada di dalam rumah tersebut mendapat pelayanan yang semestinya. Tidak terkecuali pelayan sekalipun. Supir pribadinya juga senantiasa mendapat makanan yang sama mutunya dengan makanan yang juga dimakan keluarga Sudirman. Tempat dan waktu saja yang membedakannya.

Supir Aceng dan pengemudi Paiman Partosuwigyono memiliki kesan yang sangat baik ketika hidup bersama Sudirman. Mereka merasa dirinya bukanlah pegawai, melainkan ada perasaan kekeluargaan dengan semua yang hidup dalam lingkungan rumah tangga keluarga Panglima Besar Sudirman. Tentunya kesannya terhadap Sudirman pun sangat baik. Perasaan demikian tidak mungkin terjadi bila perlakuan tuan rumah dan semua penghuninya tidak memberi kesan yang sukar dilupakan.

Selama berumah tangga, keluarga Sudirman telah dikaruniai sembilan orang anak. Dua di antaranya meninggal saat zaman Jepang lantaran sakit. Menurut sumber sejarah, semua putra dan putri yang ada dan hidup dewasa di antaranya adalah Ahmad Tidarwono, Didi Praptiastuti, Didi Suciati, Taufik Efendi, Didi Pujiati, Titi Wahyu Setianingsih, serta Mohamad Teguh Bambang Cahyadi.

Bila kita pelajari lebih lanjut tentang keluarganya, Sudirman sebagai seorang ayah dan sebagai suami tidak berbeda dengan orang lain yang berumah tangga. Selain rasa cinta dan kasih sayang kepada istri dan anak-anaknya, Sudirman juga mengenal rasa tanggung jawab sebagai seorang suami dan ayah.

Sudirman sering kali menasihati putra-putranya agar menjadi manusia yang lebih baik dan berguna bagi masyarakat. Hal yang sangat dipesankan oleh Sudirman sebagai seorang ayah yaitu ia meminta putra-putranya untuk menjadi manusia yang soleh sesuai dengan parameter agama. Jangan sekali-kali melupakan atau meninggalkan kewajiban seorang muslim dalam keadaan bagaimanapun.

Sekitar 14 tahun Sudirman membina rumah tangga dengan istrinya, Alfiah. Sembilan putra-putrinya telah dilahirkan. Cerita suka dan duka yang delalui oleh keluarga Sudirman telah mewarnai sejarah rumah tangganya. Kesederhanaan, keprihatinan, keramahan, serta tawakal kepada Tuhan Yang Maha Kuasa telah menjadi ciri khas rumah tangga Sudirman sebagai seorang muslim.

Sudirman telah berhasil dalam membina rumah tangganya bersamaan dengan tugasnya sebagai pembina bangsa. Kesibukannya tidak menjadikan alasan untuknya tidak memperhatikan keramahan kepada orang lain. Perjuangannya dalam menjaga keutuhan rumah tangga dilakukannya bersama-sama dengan peruangannya dalam mencapai keutuhan bangsa dan negara.

 

Ayuningtyas Rachmasari, S.S., Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Jenderal Besar Sudirman.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta