Peringati Hari Penegakan Kedaulatan Negara, Museum Monjali Adakan Lomba Mural Bertemakan Perjuangan

Museum Monumen Yogya Kembali atau yang sering disebut dengan Museum Monjali merupakan salah satu museum di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki kaitan erat dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Museum Monjali didirikan dengan tujuan untuk memperingati peristiwa sejarah ditariknya tentara kolonial Belanda dari Ibu Kota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949. Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan peristiwa Yogya Kembali. Apabila kita Tarik dalam sejarah bangsa ini, adanya peristiwa Yogya Kembali tidak bisa dilepaskan dari suksesnya serangan tiba-tiba secara serentak yang dilakukan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya pada hari Selasa tanggal 1 Maret 1949. Hasilnya Kota Yogyakarta berhasil dikuasai oleh tentara Indonesia selama kurang lebih 6 jam. Keberhasilan tersebut akhirnya dapat disebarluaskan dan membuka mata dunia internasional bahwa negara Indonesia masih ada dan memiliki kekuatan melalui tentaranya. Berita keberhasilan tentara Indonesia dalam menguasai Kota Yogyakarta yang telah tersebar itu membuat upaya perjuangan diplomasi Indonesia di luar negeri menjadi lebih kuat dan meyakinkan. Dunia internasional kemudian mengecam perbuatan keji Belanda, lalu Indonesia diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Singkat cerita, akhirnya pada tanggal 29 Juni 1949 Yogyakarta kembali menjadi ibu kota negara Indonesia dan seluruh tentara Belanda ditarik mundur dari wilayah Yogyakarta. Rentetan kisah sejarah dari peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 hingga peristiwa Yogya Kembali ini dapat dipelajari lebih mendalam dari koleksi-koleksi yang ada di Museum Monjali.

Museum Monjali tentunya setiap tahun tidak pernah ketinggalan dalam memperingati peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Pada tahun 2023 ini Museum Monjali mengadakan berbagai rangkaian kegiatan. Berbagai rangkaian kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati satu tahun ditetapkannya 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Serangkaian acara ini berlangsung dari tanggal 27 Februari 2023 hingga 1 Maret 2023. Dalam peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara kali ini. Museum Monjali juga bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman.

Salah satu rangkaian acara yang cukup unik dan menarik dalam peringatan satu tahun disahkannya 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara adalah diadakannya lomba mural dengan tema “Meneladani Perjuangan Kembalinya Penegakkan Kedaulatan Negara”. Lomba mural ini merupakan salah satu inovasi baru dari Museum Monjali dalam memperingati Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Tujuan dari adanya lomba mural ini adalah untuk mengenang Kembali jasa pahlawan melalui karya seni. Adanya lomba mural ini menjadi unik dan menarik karena adanya penggabungan antara unsur seni dan sejarah bangsa. Melalui lomba ini masyarakat disadarkan bahwa seni ternyata dapat menjadi salah satu cara dalam mengekspresikan serta menceritakan kisah sejarah bangsa kepada generasi penerus.

Peserta dari lomba mural ini adalah para seniman dari berbagai kelompok yang ada di Kabupaten Sleman. Lomba mural dilaksanakan selama 2 hari, yaitu mulai dari tanggal 26 Februari 2023 hingga tanggal 27 Februari 2023. Pengumuman pemenang lomba mural akan dilakukan pada tanggal 1 Maret 2023. Bertepatan pada hari itu juga akan ada serangkaian acara puncak peringatan Hari Kedaulatan Negara di Museum Monjali. Selain pengumuman pemenang lomba mural bertemakan perjuangan, pada tanggal 1 Maret 2023 juga akan dilaksanakan upacara bendera, pameran lukisan, dan penampilan sosiodrama di Museum Monjali.

Oleh: Muhammad Dwikifigo Nugroho, Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Monumen Yogya Kembali.