by museum|| 09 Maret 2023 || || 490 kali
Sejarah negara yang sarat makna terekam jelas pada memori Yogyakarta, salah satunya dalam rangkaian peristiwa pemindahan Ibukota Republik Indonesia ke Yogyakarta hingga munculnya Serangan Oemoem 1 Maret pada tahun 1949. Peristiwa inilah yang melahirkan Hari Penegakan Kedaulatan Negara yang selanjutnya diperingati setiap tanggal 1 Maret.
Safari Duta Museum periode Maret menghadirkan konsep acara yang dikemas dengan bentuk talkshow dan menghadirkan narasumber-narasumber yang mampu menjadi inspirasi bagi para peserta dalam memaknai Hari Penegakan Keadaulatan Negara. Sehingga dapat menjadi media refleksi generasi muda masa kini untuk mengulas kembali kronik histori serta sebagai media pengaktifan ruang pemaknaan terhadap sejarah bangsa Indonesia khususnya di Yogyakarta. Narasumber yang mengisi dalam kegiatan ini antara lain Dosen Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, F. Galih Adi Utama S.S. M.A., yang membawakan topik “Penceritaan Kronik Historis Yogyakarta tahun 1949”; Influencer, Samantha Aditya Putri S.S. dengan topik “Mekmaknai Peristiwa Bersejarah Ala Anak Muda Saat Ini”, dan Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Monumen Jogja Kembali, Muhammad Dwikifigo Nugroho dengan Materi “Museum Klaster Sejarah sebagai Ruang Belajar yang Edutainment”
Kegiatan Safari Duta Museum telah terselenggara pada hari Rabu, 8 Maret 2023 bertempat di aula MAN 2 Kulon Progo. “Peserta kegiatan berjumlah 100 siswa-siswi MAN 2 Kulon Progo yang telah terpilih melalui seleksi yang telah dilakukan sebelumnya” ungkap Kepala MAN 2 Kulon Progo Hartiningsih, S.Pd., M.Pd.
Kepala Seksi Permuseuman Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY , Sony Saifuddin, S.S dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam mendukung Generasi Emas 2045 nantinya para penerus generasi juga harus mengetahui sejarah bangsanya, dalam hal ini dapat dipelajari melalui museum-museum sejarah dan perjuangan yang ada di Yogyakarta seperti museum Benteng Vredeburg, Museum Monjali, Museum Dirgantara dan masih banyak lagi.
Selain itu Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kulon Progo, Dwi Putranto, S.Pd., M.M juga mengungkapkan bahwa, “Kegiatan ini sangat baik karena mungkin jarang sekali sekolah yang mengadakan kegiatan seperti ini, karena adanya pikiran untuk apa acara seperti ini? Padahal mengetahui budaya dan sejarah bangsa itu penting karena budaya kita banyak yang telah diakui bangsa lain.”
Ketua panitia, Nadia Farah S. mengungkapkan, “Dalam beberapa waktu belakangan kita harus jujur mengakui bahwa peristiwa Serangan Umum 1 Maret kini hanya menjadi sekedar cerita yang hanya melewati telinga generasi muda dan tidak tertampung dengan baik ke dalam ruang pemaknaan sejarah bangsa yang memadai bagi generasi muda itu sendiri. Maka dari itu diharapkan acara ini dapat menjadi wadah dalam memulihkan ruang pemaknaan historika kepada generasi muda.”
Dalam kegiatan ini banyak peserta yang aktif bertanya terkait materi yang disampaikan dari setiap narasumber, hal ini menjadi bukti bahwa sebenarnya generasi muda saat ini masih sangat peduli dan tertarik mempelajari sejarah bangsanya maka dari itu ruang-ruang diskusi seperti kegiatan ini masih sangat diperlukan.
“Melalui Serangan Umum 1 Maret 1949, dua tahun ini kita peringati sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara, mengenang kembali peristiwa di Yogyakarta yang mana saat itu mata dunia terbuka bahwa bangsa Indonesia masih ada. Kita punya keahlian yang berbeda-beda, tapi dari Serangan Umum 1 Maret ini menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia dapat disatukan.” Ungkap F. Galih Adi Utama.
Harapan diselenggarakannya kegiatan ini agar nantinya generasi muda yang digadang sebagai generasi emas dapat menjaga ruang pemaknaan nilai luhur peristiwa historis bangsa Indonesia. Tidak cukup di situ, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan dan membangkitkan semangat berkunjung ke museum yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya museum yang menyajikan kronik perjuangan bangsa Indonesia.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...