by museum|| 14 Maret 2023 || || 724 kali
Kota Gede, Kerta, Plered, Kartasura, Surakarta hingga Yogyakarta memiliki komponen-komponen yang selalu muncul. Komponen-komponen ini dipandang sebagai pelengkap. Meskipun dianggap sebagai pelengkap ada komponen yang muncul hanya di bagian kota saja, ada juga komponen yang muncul hanya setempat saja. Komponen-komponen yang dimaksud ini seperti misalnya benteng, pasar, taman, alun-alun, kraton, makam, hingga tempat ibadah yaitu masjid.
Beberapa komponen bangunan dalam bentuk masjid atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Agung masih dapat dilihat di daerah Kota Gede. Masjid Agung tersebut masih berdiri dan dapat digunakan hingga saat ini. letaknya di sebelah barat toponim alun-alun. Pada tahun 1919 Masjid Agung di Kota Gede sempat mengalami renovasi sebagian bangunan yang dikarenakan oleh kebakaran kala itu. Selain Masjid Agung di Kota Gede, ada pula Masjid Agung di Plered. Namun masjid ini hanya meninggalkan struktur bangunan sisa sisa kejayaan Mataram Islam khususnya masa Amangkurat I. Masjid Agung di Plered ini dikenal dengan sebutan situs Masjid Kauman Plered.
Para arkeolog maupun sejarawan meyakini struktur bangunan tersebut masjid karena terdapat ciri masjid didalamnya, yakni terdapat bentuk mihrab atau tempat imam memimpin sholat. Selain sisa-sisa dinding berbentuk tonjolan mihrab, juga ditemukan umpak batu sebanyak 14 buah berbentuk bundar dari yang umumnya umpak berbentuk persegi. Selanjutnya juga dapat ditemui bak air sumur disekitar situs Masjid Kauman Plered tersebut. Sama halnya di Kartasura terdapat situs yang diduga bangunan Masjid Agung yang tidak memiliki bekas. Meskipun tidak memiliki bekas seperti sisa-sisa reruntuhan, namun letak Masjid Agung tersebut dituliskan dalam cerita rakyat maupun sumber babad dimana menyatakan bahwa Masjid Agung termasuk bangunan yang dibawa pindah ke Surakarta, namun masyarakat mengenal situs tersebut sebagai bekas Masjid Agung Kartasura.
Mendapati Masjid Agung dibeberapa daerah terutama di kota-kota pusat pemerintahan membuktikan bahwa komponen keberadaan Masjid Agung sebagai sarana peribadatan cukup dianggap penting oleh pemerintah setempat dan tidak dapat dihiraukan.
Wangi Sukma Fatimah Duta Museum 2022 untuk Museum Pleret.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...