by museum|| 16 Maret 2023 || || 20 kali
Memulai penjelajahan sejarah Mataram Islam di Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kotagede dapat dimulai dari Museum Kotagede Intro Living Museum. Sebagai pengantar, Museum Kotagede menghadirkan berbagai informasi mengenai seluk-beluk Kotagede baik dari sejarah, teknologi, makanan tradisional, seni pertunjukan, hingga organisasi masyarakat yang disajikan secara interaktif dan menarik.
Seperti yang kita ketahui Kotagede merupakan Kawasan Cagar Budaya yang mengangkat konsep konsep Living Museum. Living Museum merupakan sebuah konsep museum yang melibatkan aktivitas masyarakat dengan tradisi yang masih hidup dalam upaya menjaga kelestariannya. Berdasarkan SK Gubernur DIY Nomor 186 Tahun 2011 ada enam Kawasan Cagar Budaya (KCB) yaitu Kotagede, Keraton, Malioboro, Pakualaman, Kotabaru, dan Imogiri. Edukasi mengenai Living Museum Kotagede tidak hanya dilakukan di dalam Museum Kotagede saja. Dalam hal ini Museum Kotagede memberikan alternatif untuk mengenal lebih dekat Kotagede dengan mengunjungi sumber informasi secara langsung, yakni dengan adanya program “Ngepit” Ngeksplore Living Kotagede.
Kegiatan “Ngepit” ini berkonsep mendatangi secara langsung sumber informasi tentang Kotagede sesuai dengan rute tema yang dipilih menggunakan sepeda yang disediakan di Museum Kotagede. Kegiatan ini dilaksanakan dua minggu sekali di hari Jumat pagi. Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 10 Februari 2023 dengan tema Kuliner Khas Kotagede yang diikuti oleh 8 orang peserta. Peserta sudah berkumpul di Museum Kotagede pukul 07.45 WIB untuk kemudian diberikan arahan mengenai kegiatan. Melewati gang-gang kecil khas Kotagede para peserta dipandu edukator Museum Kotagede menuju beberapa lokasi industri pembuatan jajanan khas Kotagede antara lain, Sate Karang, Kue Kembang Waru, Kipo, Ukel dan Yangko.
Tema kedua adalah Jelajah Sejarah dan Situr Arkeologi, yang telah dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 24 Februari 2023 dengan melewati rute Museum Kotagede – kompleks Masjid & Makam Kotagede – Cepuri (Tembok Jebol) – Cungkup Watu Gilang – Bokong Semar dan kemuadian di akhiri dengan tour di Museum Kotagede. Pada kegiatan “Ngepit” ke-dua ini durasi tour lebih lama dan lebih panjang dibanding kegiatan pertama. Kegiatan ini juga mematik keingin tahuan para peserta, karena tidak semua peserta mengetahui mengenai Kotagede dan sejarah yang melekat pada wilayah ini.
Para peserta juga memberikan tanggapan yang positif mengenai kegiatan “Ngepit” Ngeksplore Living Kotagede ini, seperti yang diungkapan oleh beberapa peserta batch pertama yang jika nantinya diadakan kegiatan “Ngepit” dengan rute yang berbeda, mereka akan sangat tertarik untuk mengikuti lagi. Rencananya akan dibuat empat jenis rute yang akan digunakan dalam kegiatan “Ngepit” Ngeksplore Living Kotagede.
“Seru banget, kita juga dapet informasi tentang sejarah dan arkeologi” ungkap kak Ima (mahasiswi) setelah mengikuti kegiatan Ngepit batch 2 yang kemudian ditambahkan oleh kak Nabila (mahasiswi), “Kalau menurut saya ini salah satu hidden gem juga, asik untuk belajar bagi kaum muda yang pingin belajar sejarah terutama tentang Mataram Islam.”
Melihat antusiasme masyarakat yang mendaftar dan juga mengikuti kegiatan “Ngepit” Ngeksplore Living Kotagede diharapkan kegiatan ini dapat menjadi alternatif pengenalan Living Museum Kotagede serta menjangkau lebih banyak kalangan masyarakat yang ingin mempelajari Living Kotagede lebih dekat.
Yukk bersepeda jelajahi Living Museum Kotagede! Kami tunggu partisipasi kamu di acara “Ngepit” selanjutnya ya!
Salam sahabat museum, museum di hatiku!
Nadia Farah S. Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Kotagede
by admin || 24 November 2016
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Perajin batik Kulonprogo mulai merasakan tanda-tanda kelesuan pasar batik yang biasa terjadi di akhir tahun. Untuk menjaga stabilitas produksinya, perajin batik ...
by admin || 09 Oktober 2016
Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rombongan Funbike Gebyar Museum Pleret tiba di Museum Purbakala Pleret. Tari Sigrak Sesolak, Tari Nawung Sekar ...
by admin || 07 Oktober 2016
YOGYA (KRjogja.com) - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogya (Disbud DIY) bersama dengan Ikatan Pelajar Mahasiswa Daerah (IKPMD) mengadakan 'Karnaval Selendang Sutra' 2016 guna mengurangi gesesekan ...
by admin || 07 September 2016
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY bersama Masyarakat Tradisi (Matra) Yogyakarta, akan menyelenggarakan Festival Gejog Lesung Keistimewaan, pada 9 dan 10 September 2016 ...
by admin || 16 Oktober 2016
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo menggelar Festival Budaya Menoreh 2016. Rangkaian acara yang diselenggarakkan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kulonprogo ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...