by museum|| 21 Maret 2023 || || 2.682 kali
Di era modern saat ini, segala aspek tidak terlepas pada penggunaan dan pemanfaatan teknologi digital. pemanfaat teknologi digital saat ini sudah merambah di berbagai bidang dan berkembang sangat pesat. Teknologi digital dikenal sebagai sebuah alat yang dapat memudahkan aktivitas manusia dari yang awalnya masih manual menjadi komputerisasi. Semua dapat dikendalikan dengan menggunakan teknologi yang sistemnya ada di komputer.
Museum sebagai tempat pendidikan dan rekreasi terus berkembang dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Pemanfaatannya juga beragam, mulai dari optimalisasi media social, promosi digital hingga pemanfaatan untuk menampilkan koleksi museum. Dengan pemanfaatan teknologi digital, pengelola museum dapat merasakan manfaat yang lebih terukur dalam hal promosi museum. Selain itu untuk menyuguhkan koleksi agar lebih menarik dan komunikatif, pengelola museum juga menampilkan sentuhan digital pada koleksi museum.
Museum – museum di Yogyakarta sudah banyak yang memanfaatkan teknologi digital dalam pengelolaan museum, diantaranya adalah Museum Kotagede dan Museum Pleret. Sebagai museum yang fokus pada sejarah dan sumbu budaya Mataram, Museum Kotagede dan Museum Pleret terus berupaya melakukan inovasi dalam pengelolaan dan pengembangan museum dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Dari sisi promosi Museum Kotagede dan Museum Pleret sudah memanfaatkan dan optimalisasi media sosial untuk menjangkau masyarakat lebih luas. Dari sisi pengelolaan koleksi, Museum Kotagede dan Museum Pleret memberikan sentuhan teknologi digital dengan memanfaatkan smartphone, tablet, projector dan perangkat pendukung lainnya untuk menampilkan video mapping, virtual reality, dan augmented reality.
Video mapping atau projection mapping merupakan sebuah kemajuan teknologi digital untuk menghadirkan konten visual yang mengubah tampilan suatu objek untuk diproyeksikan. Pemanfaatan Video mapping atau projection mapping yang dilakukan di Museum Kotagede dan Museum Pleret diantaranya seperti pada foto berikut :
Koleksi Video Mapping Sejarah Kerajaan Mataram Islam
Koleksi Video Mapping Sejarah Kerajaan Mataram Islam Portable
3D Hologram Koleksi Keris Sabuk Inten Museum Pleret
Lightspot Interaktif Museum Pleret
Virtual Reality (VR) merupakan salah satu kemajuan teknologi digital yang mampu menciptakan lingkungan atau dunia yang tidak nyata dengan menggunakan komputer. Virtual Reality (VR) mampu menghadirkan suasana yang seolah-olah nyata sehingga pengguna dapat melakukan interaksi dengan lingkungan tersebut. Selain Virtual Reality (VR), museum juga dapat memanfaatkan Augmented Reality (AR) untuk pengelolaan koleksi agar lebih informatif. Augmented Reality (AR) merupakan teknologi digital yang mampu memberikan informasi visual dan audio pada dunia nyata yang dapat ditampilkan melalui perangkat seperti smartphone, tablet, atau dengan oculus (kacamata AR). Pemanfaatan Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) yang dilakukan di Museum Kotagede dan Museum Pleret diantaranya seperti pada foto berikut :
Mini Museum
Augmented Reality pada Mini Museum
Magic Wall Museum Kotagede
Virtual Reality untuk Tour Museum
Dengan perkembangan teknologi digital yang semakin pesat membuat semua aspek kehidupan dituntut untuk segera melakukan penyesuaian agar komunikasi dan pertukaran informasi menjadi lebih efektif. Museum sebagai salah satu sumber ilmu bagi masyarakat perlu terus melakukan inovasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan salah satunya dengan sentuhan teknologi digital.
Kontributor :
A. Pratiwi (Pecinta Museum)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 27 Januari 2020
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman telah memulai seleksi administrasi Pemilihan Duta Museum DIY tahun 2019 pada tanggal 21 Januari 2019. Dari Seleksi Administrasi ...
by museum || 04 Februari 2021
Selasa 2 Februari 2021, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman mengadakan rapat koordinasi dengan Barahmus DIY dalam rangka pembuatan buletin permuseuman 2021. Pada tahun ...
by museum || 04 Februari 2021
source pic : https://kebudayaan.jogjakota.go.id/detail/index/858 Jogja selain merupakan kota pendidikan , kini juga merupakan Daerah Istimewa. Daerah yang menyimpan banyak sejarah, budaya dan ...