Tentara Rakyat dalam Prespektif Jenderal Sudirman

by museum|| 30 Maret 2023 || || 1.855 kali

...

Makna tentara bagi Jenderal Sudirman tidak hanya sebagai alat teknis militer saja, tapi juga mempunyai kewajiban untuk mempertahankan ideologi negara. Pada tahun 1946, Panglima Besar menghendaki adanya persatuan di antara segenap potensi perjuangan yang ada. Ia pun bersedia menghadiri pertemuan besar di Purwokerto yang menampung hasrat perjuangan seluruh rakyat Indonesia.

Sebanyak 300 orang utusan dari pengurus-pengurus partai, perkumpulan badan-badan perjuangan, dan sebagainya hadir pada pertemuan itu. Jenderal Sudirman pun mengemukakan pemikirannya saat diberi kesempatan untuk berbicara:

”Saudara-saudara, yang siap sedia membela kemerdekaan 100%! Saya sangat gembira akan dibentuknya Volksfront yang berani bertanggung jawab itu. Kedudukan dan kewajiban tentara yang saya pimpin ialah mempertahankan kemerdekaan 100%!

Tentara timbul tenggelam dengan negara. Pemimpin negara boleh berganti 3 kali sebulan, tetapi tentara tetap berjuang terus dengan rakyat membela Tanah Air. Lebih baik diatom sama sekali daripada merdeka tak 100%!”

Beberapa tahun kemudian setelah Jenderal Sudirman meninggal dunia, banyak orang mengartikan bahwa kehadiran Panglima Besar di Purwokerto tersebut ialah sebagai pernyataan simpatinya terhadap Persatuan Perjuangan yang dipimpin oleh Tan Malaka. Kendati demikian, Sudirman tidak berbuat demikian. Sudirman merupakan tokoh yang menghendaki terhimpunnya seluruh masyarakat dalam kesatuan nasional yang kuat. Bahkan, Sudirman bersedia diangkat menjadi Daidanco bila dirinya tetap diizinkan berhubungan dengan rakyat.

”Karena itu, kami berharap hendaknya segala badan-badan, baik pun bersifat badan ekonomi, politik, atau pun bersifat badan sosial, mengerahkan segala tindakannya ke arah persiapan ini. Sudah waktunya untuk menghilangkan pertikaian yang kecil-kecil antara kita dan bersama-sama mengarahkan pandangan, mempersatukan tenaga ke arah pertempuran yang jauh lebih besar daripada pertempuran yang sudah dan sedang berlaku,” demikian ungkap Jenderal Sudirman dalam peringatan setengah tahun berdirinya RI.

Sang Jenderal senantiasa membuka hati untuk setiap usaha yang arahnya ke persatuan nasional. Ia juga akan menentang setiap usaha yang memecah persatuan nasional itu. Bahkan, ia berpesan kepada beberapa orang perwira yang menjenguknya di RS Panti Rapih Yogyakarta tahun 1948. Pesan yang disampaikan kepada Kolonel Gatot Subroto, Kolonel A. H. Nasution, Letkol Abimanyu, Letkol A. Y. Mokoginta, dan Letkol A. Yani yaitu ”Jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik.”

Ungkapan tersebut merupakan bukti bahwa tidak mungkin ia memihak Persatuan Perjuangan. Hadirnya Sang Jenderal di Purwokerto tersebut untuk membuktikan bahwa ia mendukung setiap tindakan untuk mempersatukan segenap kekuatan perjuangan guna menegakkan proklamasi kemerdekaan.

Memang ada beberapa tuntutan Persatuan Perjuangan yang sejalan dengan pendirian Sudirman. Bahkan, Sudirman sendiri mengadakan diskusi dengan Tan Malaka, Sukarni, Sartono, dan yang lainnya. Hanya saja, ia tidak senang jika mereka menjelek-jelekkan pemerintah dan tentara. Hasutan semacam itu dapat meretakkan persatuan rakyat dengan Pemerintah.

Sudirman dan Urip Sumoharjo pun telah menjelma menjadi dwitunggal pimpinan TKR yang memiliki kewajiban melaksanakan perang kemerdekaan untuk menegakkan proklamasi. Dengan bantuan penuh dari Staf, mereka senantiasa berusaha menyempurnakan organisasi ketentaraan Indonesia. Beberapa dinas dan jawatan dibentuk untuk melengkapi dan memenuhi kebutuhan TKR. Ketentaraan Indonesia berusaha keras untuk menjadi tentara kebangsaan yang modern.

Aspek lain dari hakekat tentara kebangsaan Indonesia yang ditegaskan oleh Pimpinan TKR dalam maklumatnya adalah:

”...tentara bukan merupakan suatu golongan di luar masyarakat, bukan suatu ’kasta’ yang berdiri di atas masyarakat; tentara lain dan tidak lebih salah satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu, seperti bahagian-bahagian lain, yakni tani, buruh, dan lain-lain juga mempunyai tugas kewajiban yang tertentu...”

Dari maklumat tersebut dapat terlihat bahwa bagaimanapun TKR berusaha mewujudkan dirinya sebagai tentara rakyat. Figur Jenderal Sudirman pun memegang peranan besar dalam mewujudkannya.

 

Ayuningtyas Raachmasari, S.S., Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Jenderal Besar Sudirman.

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Limbah Industri: Jenis, Bahaya dan Pengelolaan Limbah

by museum || 18 September 2023

Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2025

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta