by museum|| 27 April 2023 || || 431 kali
Manusia dalam menjalani kegiatan sehari-hari memerlukan berbagai macam indera sebagai penunjang dalam kehidupannya. Diantaranya adalah indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan indera peraba. Indera penglihatan merupakan salah satu indera yang paling vital untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti proses interaksi, persepsi dan interpretasi terhadap suatu peristiwa atau kejadian yang dihadapai. Indera penglihatan atau yang lebih kita kenal dengan organ mata yang membantu kita dapat melihat semua kejadian atau peristiwa, merekam suatu peristiwa dan dapat menikmati semua keindahan yang terdapat di dunia ini. Kacamata saat ini menjadi kebutuhan utama dari orang yang mengalami gangguan fungsi ketajaman penglihatan. Selain itu juga dapat membantu dalam penglihatan dan untuk mengurangi jumlah paparan sinar matarhari yang diterima oleh kornea. Kacamata pertama kali ditemukan sekitar 3000 tahun yang lalu oleh bangsa di kota tua Niniwe, dimana pada waktu itu fungsinya adalah sebagai kaca pembesar yang dipegang dengan satu tangan. Bahan yang digunakan juga bukanlah lensa kaca melainkan batu Kristal.
Perkembangan kacamata kemudian baru melesat pada abad XII di Cina dan Eropa. Dalam waktu singkat, kacamata mulai di produksi dengan kualitas lensa sederhana dan pemakaiannya cukup merepotkan. Pada waktu itu, kacamata hanya terdiri atas dua lensa yang disambung tanpa tangkai dan ditempelkan di batang hidung serta gagangnya pun ditiadakan dan digantikan dengan pita atau tali supaya bisa diikatkan ke kepala dan pemakainya juga harus terus memeganginya. Hingga pada akhirnya, tercetuslah ide untuk memasang tangkai sehingga kacamata itu dapat dikaitkan di telinga. Tahun 1784, Benjamin Franklin berhasil menemukan kacamata bifokus yang memiliki lensa cembung dan lensa cekung dalam satu bingkai. Pada tahun 1908 dan 1910 barulah dikenal lensa cembung cekung yang benar-benar menyatu dalam satu lensa. Dengan begitu Benjamin telah berhasil menyempurnakan bentuk dan fungsi kacamata di era modern.
Semakin berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin canggih maka akan bertambahnya juga penyebab mata rusak. Misalkan melalui gadget, tv, laptop, komputer, dan juga lampu yang biasa dipakai di rumah. Semua itu mengandung sinar biru yang berbahaya untuk kesehatan mata kita dan dapat membuat mata kita menjadi minus karena kerusakan bagian retina di bola mata. Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari di era milenial ini yang tidak bisa terlepas dengan media alat elektronik
Imam Fungani, S.Kep., Ns
Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Dr.Yap Prawirohusodo Yogyakarta
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 03 Maret 2021
Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...
by museum || 09 Maret 2021
Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...
by museum || 16 Maret 2021
Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...