Sa Sa Sa : Filosofi Soeharto yang Tersimpan di Museum Soeharto

Sahabat museum! Semua pasti menyadari bahwa saat ini kita sedang berada di era perkembangan teknologi yang melaju dengan begitu cepat hingga kadang menimbulkan rasa FOMO alias takut ketinggalan. Nah artikel ini akan memperkenalkan salah satu filosofi yang dipegang teguh oleh Pak Harto sehingga beliau bisa memimpin dengan baik selama menjabat menjadi Presiden Republik Indonesia. Siapa tahu dapat diterapkan juga dalam kehidupan sehari-hari kita!

Yang pertama, “Sabar Atine” – melalui filosofi ini, Pak Harto ingin menyampaikan bahwa tidak peduli kepada siapa atau dimana kita berada hendaknya kesabaran dalam hati yang diutamakan. Karena dengan bersabar akan memudahkan diri dalam menjalani berbagai aktivitas baik yang biasa aja atau pun yang berat pakai banget.

Selanjutnya, “Sareh Tumindake” – berarti selalu bijaksana. Filosofi ini ingin mengajak teman-teman semua untuk mengolah emosi dengan baik sehingga dapat menentukan momentum yang tepat untuk mengutarakan pendapat dan gagasan dalam bermusyawarah. Dengan menjadi bijaksana teman-teman akan menumbuhkan kemampuan untuk memilah antara yang baik dan yang tidak.

Yang terakhir, “Saleh Pikolahe” – dari kata saleh saja sudah ketahuan ya kalau sebagai manusia hendaknya taat beragama. Hal itu pula yang ingin disampaikan Pak Harto melalui filosofi ini. Dengan berpegang teguh pada agama, Pak Harto yakin bahwa segala tantangan akan mampu dihadapi dengan berani.

Nah, itu dia filosofi Pak Harto yang disimpan dalam Museum Memorial HM. Soeharto. Semoga dapat teman-teman implementasikan  dalam menghadapi jaman yang serba canggih ini ya. Mari senantiasa bersabar dan tetap berusaha untuk meraih cita-cita tanpa perlu membandingkan diri dengan orang lain, atur emosi dan lakukan hal yang baik, serta senantiasa berpegang teguh dalam agama!

Yuk Kunjungi Museum!

Ditulis oleh Yessi Fatika Sari, S.Pd., Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Memorial HM. Soeharto