Warung Sate Puas “Markas Tersembunyi Para Pejuang”

by museum|| 05 Juni 2023 || || 287 kali

...

Yogyakarta memang istimewa. Bagaimana tidak, wilayah ini menyimpan beragam nilai budaya dan sejarah yang sangat kental serta kaya bagi bangsa Indonesia. Berbicara mengenai nilai historis Yogyakarta, dahulu di wilayah ini terdapat sebuah warung sate yang cukup terkenal, bahkan dapat dikatakan cukup melegenda. Warung sate tersebut tentunya bukanlah sebuah warung sate biasa. Warung sate tersebut tidak hanya terkenal akan cita rasa masakannya saja, melainkan juga nilai historis yang terkandung di dalamnya, khususnya pada masa mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lalu kira-kira warung sate mana yang dimaksud? Apa keistimewaan dan keunikan dari warung tersebut? Dalam tulisan ini akan dikulik secara singkat mengenai warung sate di wilayah Yogyakarta tersebut.

Warung sate yang terkenal akan nilai historisnya tersebut adalah Warung Sate Puas. Warung Sate Puas ini terletak tidak jauh dari wilayah Kraton, atau tepatnya di Jalan Gamelan Kidul No. 1, Kraton, Yogyakarta. Sekarang, warung sate ini sudah tidak beroperasi menjual sate kepada para pelanggannya lagi. Bangunan ini telah direhabilitasi serta direvitalisasi pada tahun 2012 lalu. Warung Sate Puas sendiri telah ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya (BCB) yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dahulu Warung Sate Puas menjadi salah satu tempat makan dan berkumpul yang banyak diminati oleh para kalangan pejuang gerilyawan. Bahkan tidak terkecuali bagi Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang pada saat itu masih berstatus sebagai Raja di Yogyakarta. Selain menjadi tempat berkumpul, Warung Sate Puas juga dimanfaatkan oleh para pejuang sebagai tempat untuk Menyusun strategi dalam melakukan perlawanan melawan para tentara Belanda. Peristiwa bersejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 yang juga tidak terlepas dari keberadaan Warung Sate Puas ini. Rencana aksi penyerangan ke Kota Yogyakarta oleh para TNI dan gerilyawan pada tanggal 1 Maret 1949 tersebut salah satunya juga dilakukan di Warung Sate Puas ini. Warung ini seolah menjadi markas penyusunan strategi tersembunyi yang berkamuflase dalam wujud warung sate.

Kisah sejarah mengenai Warung Sate Puas juga dapat ditemui di Museum Monumen Yogya Kembali. Tepat berada di ruang museum 2 yang berada di lantai satu Museum Monumen Yogya Kembali, terdapat beberapa koleksi berupa foto yang menggambarkan kondisi Warung Sate Puas yang digunakan sebagai tempat menyusun strategi pada saat itu. Dari foto koleksi Museum Monumen Yogya Kembali tersebut terlihat situasi ketika Sri Sultan Hamengku Buwono IX sedang meninjau kondisi Warung Sate Puas yang selama melaksanan strategi bergerilya digunakan sebagai tempat pertemuan antar pejuang maupun kurir pada tanggal 4 Juli 1949. Selain itu, juga terdapat sebuah koleksi berupa kursi makan dari Warung Sate Puas yang dahulu sempat menjadi tempat duduk Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada saat meninjau keamanaan di dalam Kota Yogyakarta pada hari yang sama yaitu pada tanggal 4 Juli 1949 juga di warung tersebut. Lalu disamping kursi makan, juga dipajang koleksi berupa seragam atau baju kerja milik Sri Paduka Paku Alam VIII. Oleh karena itu bagi masyarakat umum yang penasaran dan ingin mengulik lebih dalam lagi mengenai sejarah dari Warung Sate Puas dan kisah-kisah lainnya seputar peristiwa Yogya Kembali maupun perjuangan mempertahankan kemerdekaan lainnya, dipersilahkan untuk berkunjung ke Museum Monumen Yogya Kembali.

 

Oleh: Muhammad Dwikifigo Nugroho, Duta Museum DIY 2022 untuk Museum Monumen Yogya Kembali.

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
SEMINAR PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM TOKOH PEWAYANGAN NUSANTARA: JEJAK, PERAN, DAN RELEVANSI

by museum || 03 Maret 2021

Halo Sahabat MuseumKeterlibatan perempuan di berbagai bidang turut dikemas dalam lakon pewayangan. Mulai dari berperang, berpolitik, dan berkeluarga. Setiap tokoh wayang perempuan digambarkan dengan ...


...
Workshop Membuat Poster Pendidikan dan Koleksi MPI UNY

by museum || 09 Maret 2021

Di masa pandemi ini banyak museum yang tutup dan tidak menerima kunjungan sementara. Duta Museum DIY harus tetap mempromosikan museum dengan mengadakan acara Jumpa Sahabat Museum melalui berbagai ...


...
Duta Museum DIY : Free Modelling Class Museum Tembi Rumah Budaya

by museum || 16 Maret 2021

Pada hari Jum'at, 12 Maret 2021 telah berlangsung kegiatan "Free Modelling Class" yang diinisiasi oleh Jossephine Daniella Iki selalu Duta Museum Untuk DIY 2020 untuk Museum Tembi Rumah Budaya. ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta